Merinding, Daftar dan Kronologi Kecelakaan Kereta Api Terparah di Indonesia

6 Januari 2024, 07:25 WIB
Potret KA Turangga dengan KA Commuter Bandung Raya yang mengalami kecelakaan pada 5 Januari 2023/tangkapan layar/video amatir netizen (X Dea_rizki25) /

KABAR BANTEN - Indonesia kembali dihantui tragedi perkeretaapian pada Jum'at, 5 Januari 2023. Kecelakaan kereta api terjadi antara antara KA Turangga dan KA Commuter Bandung Raya.

Dalam insiden kecelakaan kereta api ini, empat orang dikabarkan tewas, termasuk seorang masinis yang terjepit. Evakuasi dan investigasi sedang berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini.

Sebelum kecelakaan kereta api ini, Indonesia pernah mengalami kecelakaan kereta api dahsyat yang bahkan merenggut ratusan nyawa penumpang.

Beberapa diantaranya masih membekas diingatan masyarakat Indonesia, yaitu Tragedi Bintaro. Lalu, apa saja kecelakaan kereta api terparah di Indonesia dan bagaimana kronologinya?

Baca Juga: Sejarah Panjang Kereta Api di Banten, Mode Transportasi yang Banyak Diminati Masyarakat Hingga Sekarang

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, berikut adalah daftar dan kronologi kecelakaan Kereta Api terparah di Indonesia.

1. Tragedi KA Ratujaya (1968)

Salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah perkeretaapian Indonesia terjadi pada tahun 1968, di Ratu Jaya, Cipayung, Depok. Kecelakaan melibatkan KA 406 dan KA 309, menewaskan 116 orang, melukai 84 orang secara serius, dan 52 orang dengan luka ringan. Miskomunikasi antar kedua kereta menjadi penyebab utama, dengan kerugian materi mencapai Rp 7,8 juta.

2. Tragedi Bintaro 1 (1987)

Pada 19 Oktober 1987, tragedi Bintaro 1 menyentak Indonesia. Tabrakan antara KA 220 Patas dan KA lokal Rangkas (KA 225) di Pondok Betung Bintaro menewaskan 153 orang dan melukai 300 lainnya secara serius. Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.

3. Tabrakan KΑ Empu Jaya (2001)

Pada 25 Desember 2001, kesalahan pemberian sinyal menyebabkan tabrakan antara KA Empu Jaya dan KA Gaya Baru Malam Selatan. Insiden tersebut menyisakan duka mendalam dengan 31 orang tewas dan 53 lainnya mengalami luka serius. Peristiwa ini menjadi peringatan akan pentingnya sistem sinyal yang handal dan koordinasi yang baik.

Baca Juga: Stasiun Kereta Api Labuan Pandeglang, Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda yang Mati Suri

4. Insiden KA Kertajaya (2006)

Kejadian tragis terjadi di Stasiun Gubug, Grobogan (Jateng), di mana KA Kertajaya bertabrakan dengan KA Sembrani pada tahun 2006. Kecelakaan ini merenggut nyawa 14 orang dan mengakibatkan luka serius. Kesalahan dalam memberikan sinyal menjadi faktor penentu yang menyebabkan kecelakaan ini.

5. Tragedi Bintaro 2 (2013)

Tragedi Bintaro kembali mengguncang negara pada 9 Desember 2013. KRL jurusan Serpong-Tanah Abang menabrak truk tangki Pertamina, memicu ledakan hebat. Lima orang, termasuk masinis dan penumpang, tewas dalam peristiwa ini. Kembali, Bintaro menjadi saksi pilu di rel perkeretaapian Indonesia.

Kecelakaan terparah ini menunjukkan bahwa keselamatan di sektor perkeretaapian harus menjadi prioritas utama. Evaluasi mendalam terhadap sistem sinyal, pelatihan masinis, dan perawatan peralatan harus dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. Semoga kecelakaan ini menjadi panggilan untuk perbaikan menyeluruh dalam infrastruktur dan keselamatan perkeretaapian Indonesia.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler