BNPT Sebut Potensi Radikalisme Menurun pada 2020

- 17 Desember 2020, 11:08 WIB
Komjen Pol. Boy Rafli Amar
Komjen Pol. Boy Rafli Amar /tangkap layar instagram @boyrafliamar/

Temuan penelitian 2020 menunjukkan indeks potensi radikalisme di masyarakat urban mencapai 12,3 persen dan di masyarakat rural mencapai 12,1 persen.

Baca Juga: Bersama BNPT, FKPT Banten Berikan Pemahaman Potensi dan Dampak Radikalisme

Selain itu juga terjadi radikalisasi generasi muda dan netizen yang menunjukkan bahwa indeks potensi radikalisme pada generasi Z mencapai 12,7 persen; kemudian pada milenial mencapai 12,4 persen dan pada gen X mencapai 11,7 persen.

Hal ini tidak lepas dengan fenomena netizen yang aktif mencari konten keagamaan di internet memiliki indeks potensi radikalisme yang lebih tinggi (12,6 persen) dibanding dengan netizen yang tidak aktif mencari konten keagaman di internet (10,8 persen).

Baca Juga: Menag : UIN SMH Banten, Kolaborasi Prajurit dan Ulama

Juga warga jejaring yang suka menyebar konten keagamaan ternyata lebih tinggi (13,3 persen) dibanding warga jejaring yang tidak menyebar konten keagamaan (11,2 persen).

Kepala BNPT menilai keberadaan jaringan teroris global seperti Al Qaeda dan ISIS sangat mempengaruhi cara berpikir warga jejaring, terutama generasi muda.

Kelompok teroris ini berharap dengan penetrasi melalui dunia digital akan semakin banyak pendukung mereka yang mengusung ideologi terorisme yang karakternya mengedepankan kekerasan, intoleran, menghalalkan segala cara.

Baca Juga: Dua Mantan Kapolda Banten Masuk Bursa Calon Kapolri, Ikuti Jejak Pradopo dan Badrodin

“Itu tantangan buat kita bahwa hilangnya pemahaman mereka terhadap ke-Indonesiaan, membuat mereka harus larut dalam kondisi seperti ini. Kelompok jaringan teror terus perang opini di dunia maya untuk meyakinkan seluruh isi dunia ini bahwa mereka layak untuk diikuti," kata dia.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah