Ternyata! Begini Pesawat SJ 182 Take Off, Dari Awan Cumulonimbus hingga Potensi Icing Diungkap BMKG

- 6 Februari 2021, 19:33 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Kurniawati ikuti rapat kerja
Kepala BMKG Dwikorita Kurniawati ikuti rapat kerja /bmkg.go.id

KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap kondisi cuaca, sebelum dan saat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Januari lalu.

Saat terjadinya kecelakaan tersebut, kondisi cuaca sebelum dan saat take off ternyata terdapat awan Cumulonimbus (CB) di atas Jakarta.

Awan tersebut, mulai meluruh seiring dengan berkurang intensitas hujan dan meningkatnya jarak pandang. 

Baca Juga: Peringati HUT ke-13 Partai Gerindra di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Yang Dilakukan Gerindra Kabupaten Lebak

Namun dalam rute cuaca penerbangan, masih terdapat sebagian awan CB yang membentang di atas Jawa bagian Barat yang bergerak ke arah Tenggara. 

Baca Juga: Teringat Kota Cilegon, Ini Perhatian AHY Terhadap Kader Partai Demokrat dan Buruh

Dikutip KabarBanten.com dari bmkg.go.id, hal ini juga dapat dilihat dari analisa Citra Satelit Himawari yang menunjukkan suhu puncak awan berkisar -43o C sd -48o C.

Baca Juga: Kisah Irjen Pol Rudy Heriyanto, Pendekar Banten Berseragam Polisi, Populer Sejak Sampaikan Commander Wish

Berdasarkan data Radiosonde pada tanggal 7-9 Januari 2021, potensi icing berada pada ketinggian 16.000 - 27.000 feet. 

Baca Juga: Kemensos Kembali Beri Dua Jenis Bansos di Februari, KPM Bisa dapat BSP Setahun!

Sedangkan pada ketinggian sekitar 11.000 feet tidak terdapat potensi icing. Dalam penerbangan, bahaya utama jika terjadi icing adalah akumulasi es di sayap pesawat yang mengakibatkan bentuk sayap berubah.

Baca Juga: BLK Kemenaker Hadir di Ponpes Nurwidia Kabupaten Lebak, Humaedi Hakim: Terimakasih Presiden Jokowi

Kepala BMKG Dwikorita Kurniawati menegaskan bahwa seluruh prosedur layanan Meteorologi Penerbangan dijalankan dengan optimal melalui pengamatan, prakiraan, peringatan dini cuaca baik bandara maupun rute penerbangan.

Baca Juga: Firmanzah, Staf Ahli Bidang Ekonomi Era SBY Meninggal Dunia, Sekretaris MT Partai Demokrat Sampaikan Duka Cita

Selain itu, Dwikorita menjelaskan bahwa BMKG mendukung Posko Operasi SAR dengan layanan yang meliputi Informasi prakiraan cuaca, Tinggi gelombang, angin permukaan, arus laut.

Baca Juga: Surat AHY tak Dibalas Jokowi, Dijawab dengan Senyuman Pratikno, Ini Penjelasan Singkatnya

"Selanjutnya, potensi sebaran puing dan korban, pengamatan cuaca realtime tiap jam dan layanan area penerbangan untuk heli pada Evakuasi SAR," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR-RI, Rabu 3 Februari 2021.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah