Kudeta Demokrat, Fahri Hamzah Kode Bela Rakyat, Netizen: Kami Terbiasa Mengurus Diri Sendiri Bang

- 7 Maret 2021, 15:50 WIB
Tangkapan layar sosok mantan Wakil DPR RI, Fahri Hamzah.
Tangkapan layar sosok mantan Wakil DPR RI, Fahri Hamzah. /Twitter @fahrihamzah

KABAR BANTEN - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fahri Hamzah turut bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang berujung kisruh.

Fahri Hamzah menyurakan aspirasinya belakang ini melalui cuitan via Twitter pribadinya, walaupun sempat vakum tak ikut komentar kejadian di Indonesia sebelumnya. Namun, pernyataannya kali ini membuat respon warganet cukup banyak.

Kali ini ia angkat suara pada kasus kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dilakukan oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merupakan hal biasa.

Baca Juga: SBY Ingatkan Kepengurusan Bisa Diacak-acak, Bagaimana Nasib Kader Demokrat di Pilgub Banten?

"Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan. Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, 'kami diurus siapa?'," ujarnya kode membela rakyat dalam akun @fahrihamzah.

Fahri Hamzah pun memprediksi bahwa insiden kudeta kepempinan di Partai Demokrat itu akan diakhiri juga oleh tindak kudeta lainnya.
"Kudeta biasanya berakhir kudeta," ucapnya pada 7 Maret 2021.

Fahri Hamzah juga mengatakan agar kasus Partai Demokrat hari ini tidak menjadi banyak wajah yang dibalut paham feodalisme mengatasnamakan rakyat.

Baca Juga: Kemenkumham Sulit Sahkan Moeldoko, Hasil KLB Sumut akan Terjegal Ini, Jansen : Teman-Teman Demokrat Tenang!

"Kezaliman itu punya banyak wajah, tapi semuanya diternak oleh feodalisme yang kemudian merampas hak kita untuk mengajukan pertanyaan. Mereka mengatur semua yg mereka mau, tanpa malu, #MelawanLupa," katanya.

Bahkan, dalam cuitan Fahri Hamzah menyindir penglamanya seakan bernostalgia yang menimpa pada dirinya.

"Partai PKS AD/ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat, Partai Dekokrat AD/ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum. Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum, saya percaya Kezaliman takkan bertahan lama. Sepandai-pandai memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga," tuturnya.

Baca Juga: Mahfud Akhirnya Buka Suara, Kasus Demokrat Bisa Jadi Masalah Hukum, Pemerintah akan Teliti Keabsahan KLB Jika

Dari pernyataan Fahri itu warganet membalas komentar bermacam-macam, mulai dari menanggapi secara biasa.

"Kami (rakyat) terbiasa mengurus diri sendiri bang," ucap akun @bang_adiet secara langsung menyapa Fahri Hamzah.

Ada juga yang mengingatkan Fahri Hamzah selama ini kemana saja baru muncul kembali setelah sekian lama tak turut andil semenjak tak lagi menjadi DPR RI.
"Demonstran mati ditembak, dia diam. Jumhur dan Syahganda ditangkap, dia diam, FPI dibubarin, dia diam. 6 laskar FPI dibunuh, dia diam. IBHRS ditahan, dia juga diam. Giliran sekarang dia didzholimi teriak-teriak minta dukungan rakyat," kata akun @ARRI_UWO.

Baca Juga: Dunia Maya Riuh, Moeldoko Batasi Komentar di Instagram Usai Jadi Ketum Demokrat versi Deli Serdang

Dan beberapa mengemukakan bahwa partai politik memang sudah sejak dulu kerap mengesampingkan urusan rakyat.

"Memang dari dulu rakyat sudah tak terurus, merasa diperhatikan pada saat menjelang pemilihan saja," ujar akun @GoldFazz19.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x