Ini Penyebab Malam Terasa Lebih Dingin di Pulau Jawa, Termasuk Provinsi Banten

- 8 Juli 2021, 10:46 WIB
Penjelasan BMKG mengenai udara malam terasa lebih dingin dari sebelumnya.
Penjelasan BMKG mengenai udara malam terasa lebih dingin dari sebelumnya. /BMKG

“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin," katanya.

"Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, termasuk Banten, terasa juga lebih dingin,”sambung Herizal.

Dia mengatakan, selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari.

Baca Juga: Terdampak PPKM Darurat, Via Vallen Rela Teleponan 12 Jam Bareng Pacar, Uwu Banget Sih

Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

"Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar, " ujar Herizal.

“Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari,” lanjut Herizal.

Baca Juga: Mau Lanjut Kuliah? Yuk Intip 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Banten

Mengenai aphelion yang berdampak pada suhu udara saat malam, Herizal mengatakan bahwa posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi Aphelion.

Tapi, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan. Aphelion, kata dia, merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x