KABAR BANTEN - Indonesia terancam kehilangan generasi dalam tiga tahun ke depan, jika dampak Pandemi Covid-19 dihadapi tanpa keberlanjutan tindakan darurat.
Bukan tanpa sebab, angka kemiskinan anak akibat dampak Pandemi Covid-19 diestimasi mencapai 2,1 juta atau meningkat tajam pada 2021, sehingga Indonesia terancam kehilangan generasi dalam tiga tahun ke depan.
Berdasarkan data Unicef tentang dampak Pandemi Covid-19 terhadap kemiskinan dan mobilitas anak, secara keseluruhan, prevalensi kemiskinan anak antarwaktu akan meningkat sebesar 4 persen dan Indonesia terancam kehuilangan generasi jika tanpa keberlanjutan tindakan darurat.
Baca Juga: Rokok dan Kopi Jadi Penyumbang Terbesar Kemiskinan di Banten
DIkutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com, dalam skenario tersebut ditunjukan data bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia akan mengalami kehilangan kesejahteraan bersih antara tahun 2020 dan 2021.
Terutama, rumah tangga berpenghasilan rendah dan mereka yang berada di wilayah pedesaan. Tanpa keberlanjutan tindakan darurat, Indonesia berisiko kehilangan beberapa tahun kemajuan dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan analisis dan proyeksi yang dijelaskan dalam data tersebut, direkomendasikan agar pemerintah mempertimbangkan untuk tetap menjalankan program perluasan perlindungan sosial, khususnya PKH dan Kartu Sembako.
Program bantuan sosial tersebut, penting untuk membantu mengurangi kemiskinan dan kerentanan anak pada tahun 2021 dan seterusnya.
Tentunya, dengan mempertimbangkan pendekatan alternatif untuk penargetan berdasarkan data registrasi social.