KABAR BANTEN – Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki efek Vitamin D atau kekurangan Vitamin D pada resiko tertular virus corona baru, SARS-CoV-2.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari healthline.com, salah satu penelitian yang dilakukan baru-baru ini telah menentukan bahwa Vitamin D membantu mengurangi kemungkinan hasil klinis yang merugikan dan kematian pada pasien rawat inap dengan Covid-19.
Pada pasien yang lebih tua dari usia empat puluh tahun, mereka yang memiliki kadar Vitamin D yang memadai lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami hal-hal seperti tidak sadarkan diri, hipoksia, dan kematian, dibandingkan dengan pasien yang kekurangan vitamin D.
Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Rilis Tahapan Peringatan Dini Tsunami, Berikut Langkah Evakuasi Darurat
Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen Vitamin D dapat meningkatkan respon imun dan melindungi terhadap infeksi pernapasan secara keseluruhan.
Dalam beberapa penelitian telah menunjukkan jika suplemen Vitamin D dapat meningkatkan respon imun dan melindungi terhadap infeksi pernapasan secara keseluruhan.
Namun, kekurangan Vitamin D dapat meningkatkan kerentanan Anda terhadap infeksi dan penyakit secara keseluruhan dengan merusak fungsi kekebalan tubuh.
Suplemen Vitamin D juga telah terbukti mengurangi kematian pada orang dewasa yang lebih tua, yang paling berisiko terkena penyakit pernapasan seperti Covid-19.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Gejala Anosmia Akibat Covid-19 dengan Flu Biasa, Apa Saja?