Awas Jangan Salah Tindakan! Kenali Obat yang Perlu dan Pantang Diminum Pasien Covid-19

- 25 Juli 2021, 14:22 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan dan obat.
Ilustrasi tenaga kesehatan dan obat. /Pixabay.com/pixabay/invincible_bulldog

KABAR BANTEN - Banyaknya warga yang terpapar Covid-19 dengan kasus harian hampir capai 50 ribu kasus, tentu berdampak terhadap berbagai sektor. 

Akibat kasus Covid-19 yang membludak belakangan ini, banyak bahan makanan yang langka. 

Diawal Pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, berbagai minuman yang mengandung vitamin C yang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh seketika langka. 

Baca Juga: Obat Kumur Ampuh Cegah dan Redakan Gejala Covid-19, Begini Cara Pakainya

Tingginya kasus Pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang, dimulai pasca liburan lebaran idul fitri, susu beruang juga menjadi rebutan banyak orang. 

Namun, meski demikian Pandemi Covid-19 masih saja sulit di hindari. 

Saat tubuh mulai sedikit lemah, virus mudah sekali untuk menginfeksi. 

Tanpa memandang siapa yang dia infeksi mau itu orang kaya, orang miskin, berbagai suku dan ras bisa beresiko terinfeksi. 

Dengan kasus positif Covid-19 yang tinggi belakangan ini, selain beberapa bahan makanan alami kelangkaan, berbagai fasilitas kesehatan juga mulai terbatas. 

Baca Juga: Bekuk 3 Tersangka Pengedar Narkoba, Polda Banten Amankan Sejumlah Obat Terlarang dan Sabu

Ruangan, bed atau tempat tidur, berbagai alat kesehatan, baik dirumah sakit pemerintah maupun swasta mulai terbatas. 

Para tenaga kesehatan pun melainkan kelelahan dalam menangani pasien Covid-19. 

Sementara, pasien Covid-19 yang makin hari makin meningkat, oleh karenanya salah satu cara untuk menanganinya hanya dengan melakukan isolasi mandiri atau isoman. 

Saat pasien Covid-19 menjalani isoman, tentu sangat membutuhkan bantuan dari orang terdekat. 

Tak sedikit pemberitaan yang menginformasikan banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isoman. 

Baca Juga: Obat Terapi Covid-19 di Lebak Alami Kelangkaan, Kejari dan Polres Telusuri Kemungkinan Ulah Spekulan

Oleh karenanya, untuk menghindari resiko seperti itu, saatnya isoman harus benar-benar diperhatikan kondisi tubuh yang terjadi. 

Selain itu, anda juga harus mengetahui cara-cara untuk merawat baik diri sendiri maupun orang lain yang terkena Covid-19

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman instagram @whoindonesia, berikut obat yang perlu dan jangan diminum pasien Covid-19. 

Obat yang perlu diminum pasien Covid-19

- Jika alami demam, nyeri otot atau sakit kepala

Pasien Covid-19 perlu minum obat paracetamol. Selain itu juga, perlu meminta petunjuk tenaga kesehatan terkait dosisnya. Untuk dosis orang dewasa umumnya 1 atau 2 tablet 500 mg atau 1 tablet 650 mg.

Penggunaan obat tersebut maksimal 4 kali dalam 24 jam dengan jarak antar dosis minimal 4 jam. 

Untuk usia di bawah 18 tahun atau berat badan dibawah 50 kg, tanyakan dosis maksimum kepada tenaga kesehatan. Apabila demam berlanjut, tempelkan kain basah dingin di dahi. 

Jika kadar oksigen 90 persen atau lebih tetapi dibawah 94 persen, maka hubungi tenaga kesehatan atau minta perawatan rumah sakit. 

Sementara, tenaga kesehatan mungkin meresepkan steroid. Selain itu, untuk pasien Covid-19 ikuti intruksi dengan ketata dan jangan melakukan pengobatan sendiri. 

Sementara jika kadar oksigen dibawah 90 persen dan mengalami Covid-19 berat maka hubungi penyedia pelayanan kesehatan atau minta segera dirawat di rumah sakit. 

Gunakan oksigen dan minum steroid sesuai anjuran tenaga kesehatan atau bisa segera dirawat di rumah sakit. 

Baca Juga: Best Build Aulus Mobile Legends Tersakit, Hero yang Potensial Jadi Hyper

- Jika terkena infeksi sekunder

Terkadang, Covid-19 berat dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder dan infeksi jamur. Jika seperti itu, maka tenaga kesehatan dapat menyarankan antibiotik atau anti jamur. 

Pasien Covid-19, ikuti intruksi tersebut dengan ketat dan ingat, jangan melakukan pengobatan sendiri. 

Baca Juga: Rakyat Bingung Kekurangan Obat, Menteri BUMN Erick Thohir Bagikan 300 Ribu Paket Isoman Gratis

Obat yang perlu dihindari pasien Covid-19

Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Covid-19 disebabkan oleh virus dan antibiotik tidak berdampak pada virus. 

Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid. 

Penggunaan berlebih steroid dapat berdampak serius dapat mengancam nyawa termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam). 

WHO tidak merekomendasikan penggunaan hidroksikloeokuin, lopinavir/ritonavir.

WHO saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit apapun tingkat keparahan penyakitnya. 

Baca Juga: Build Tersakit Natan Mobile Legends, Auto Jadi Hyper Efektif

Hal tersebut dikarenakan belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa penggunaannya bermanfaat. WHO menyarankan agar pengobatan Covid-19 invermektin hanya dilakukan dalam uji klinis. 

Bagi yang sehat, tetap ketat dan disiplin jaga kesehatan dan protokol kesehatan ya. 

Bagi yang sakit, lekas sembuh ya dan tak lupa juga tetap jaga kesehatan dan prokes.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @whoindonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x