Selama hampir satu dekade, perempuan asal Tasikmalaya kelahiran 11 Februari 1971 ini mendominasi tunggal putri.
Dari akhir 1980-an dan hampir sepanjang 1990-an Susi Susanti telah menyabet hampir semua gelar bergengsi.
Gelarnya yang paling terkenal, Pustaka Dunia 1993 dan medali Olimpiade pertama dalam bulutangkis.
Susanti juga bangga meraih empat gelar All England, enam gelar Grand Prix Dunia berturut-turut, lima Piala Dunia dan mahkota Grand Prix, yang tak terhitung jumlahnya.
Bukan hanya prestasi individu, Susi Susanti juga membantu Indonesia memberikan Piala Sudirman pertama pada tahun 1989 serta Piala Uber pada tahun 1994 dan 1996.
Permainannya yang khas dengan reli yang panjang dan mematikan, ditunjang dengan akurasi yang tepat dan pertahanan yang sulit ditembus.
Reli khas Susy Susanti akan dimulai dengan servis panjang hingga garis belakang, diikuti dengan smash tepat yang memaksa lawannya mundur ke belakang.
Susi Susanti dengan sabar menunggu lawan membuat kesalahan.
Ditunjang dengan tubuh yang atletis dan fleksibel, salah satu kelebihannya yang sangat langka atau tidak dimiliki pemain lainnya.