Sembuh dari Covid-19 Tapi Rambut Jadi Rontok, Kok Bisa? Ternyata Ini Alasannya

- 22 September 2021, 10:10 WIB
Rambut rontok yang dialami oleh banyak penyintas Covid-19 tidak sebabkan botak.
Rambut rontok yang dialami oleh banyak penyintas Covid-19 tidak sebabkan botak. /pixabay/Totojang

KABAR BANTEN - Positif Covid-19 pada masa pandemi saat ini, tentu menjadi hal yang mengkhawatirkan. 

Kondisi yang paling menyebalkan saat terkonfirmasi positif Covid-19 adalah kita tak dapat beriteraksi secara langsung lagi bersama anggota keluarga.

Tentu, saat berasa dalam kondisi positif Covid-19 begitu membosankan dan membuat kita stres.

 Baca Juga: Sebut Duit Joko Widodo Sedikit Sejak Jadi Presiden, Kaesang Pangarep : Pabrik Bapak Bisa Saya Beli Cash

Selama sekira 2 minggu, mau tidak mau, akibat terpapar Covid-19, Anda diwajibkan untuk mengisolasi diri.

Kemudian, saat sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, tahukah Anda banyak laporan yang mengatakan bahwa banyak penyintas Covid-19 alami kerontokan pada rambut.

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari akun Instagram @doktersam, dokter Samuel mengungkapkan bahwa memang ada sekira 24,1 persen penyintas Covid-19 keluhkan rambut rontok pasca sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Gambar Apa yang Pertama Kamu Lihat? Tes Kepribadian Ini Ungkap Hal yang Harus Diubah dari Diri Kamu

Lebih lanjut, dalam grup Facebook Survivor Corps, terdapat lusinan posting yang mengungkapkan kerontokan rambut yang dialami para penyintas Covid-19.

Dalam sebuah survei yang dibuat oleh pendiri grup yakni Diana Berrent, mengungkapkan bahwa lebih dari sepertiga dari 1.700 responden mengatakan mereka mengalami kerontokan rambut setelah bertahan dari Covid-19.

Dalam portal Healthline.com, seorang dokter kulit di Manhattan Dermatology & Cosmetic Surgery Dendy Engelman mengatakan, bahwa dirinya mulai melihat peningkatan pada pasien dengan rambut rontok.

Baca Juga: Berujung Perceraian, Begini Kecocokan Jodoh Weton Rabu Legi dengan Rabu Wage Menurut Primbon Jawa

"Sekira 6 minggu setelah perintah awal tinggal di rumah diterapkan di New York pada pertengahan Maret, setidaknya ada peningkatan 25 persen orang yang datang dengan rambut rontok, dan itu dari tempat yang sudah sibuk menangani gangguan rambut,” ujar Engelman.

Banyak yang mengeluhkan, saat bangun tidur, rambut rontok terlihat di tempat tidur, saat menyisir rambut dengan tangan, rambut turut rontok, hingga kekhawatiran pun muncul.

Akibat rontok yang dialami para penyintas Covid-19 tersebut, banyak yang takut jikalau rontok yang dialami akan terus menerus terjadi hingga akhirnya menimbulkan botak.

Baca Juga: Varane Rayu Pogba Agar Bertahan, MU Beri Tawaran Menggiurkan

Lalu, apakah yang dikhawatirkan dapat terjadi, sebenarnya apa yang menyebabkan penyintas Covid-19 alami rambut rontok?

Dokter kulit di Ohio State University Wexner Medical Center, dr. Susan Massick, mengatakan, kerontokan yang terjadi dan dialami tidak akan membuat penyintas Covid-19 menjadi botak.

Adapun penyebab dari rambut rontok yang banyak dialami oleh penyintas Covid-19 adalah keadaan stres dan emosional yang dirasakan saat terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Diwarnai Kartu Merah, Inter Milan Gebuk Fiorentina 3-1, Kokoh Dipuncak Klasemen

Akibat kondisi tersebutlah, maka menyebabkan Telogen Effluvium yakni kondisi kerontokan rambut yang terjadi beberapa bulan setelah alami peristiwa yang membuat stres.

Lebih lanjut, selain disebutkan diatas, dokter Samuel mengungkapkan bawah Telogen Effluvium ini dapat terjadi karena beberapa faktor lainnya yakni demam tinggi, kondisi kronis, perdarahan, diet, dan lainnya.

"Kondisi Telogen Effluvium ini terjadi karena banyaknya helai rambut yang alami transisi dari fase pertumbuhan ke fase istirahat lebih cepat, sehingga banyak helai rambut yang akhirnya gugur sebelum waktunya," ujar doktersam.

Baca Juga: Ali Hanafiah Didukung Jadi Sekjen DPP KNPI, Ini yang Jadi Alasannya

Untuk diketahui, saat kondisi normal, kerontokan rambut pasti Anda alami kurang dari 100 hela rambut per hari.

Sementara, pada saat alami kondisi Telogen Effluvium, dokter Engelman mengungkapkan bahwa Anda akan alami kerontokan rambut sekira 300 helai rontok setiap hari hingga 6 bulan.

Kabar baiknya, kondisi Telogen Effluvium ini bersifat sementara, sebagaiamana diungkapkan dr. Susan Massick, bahwa Anda tidak akan alami botak karena pada akhirnya rambut akan tumbuh kembali.

Baca Juga: AFF Suzuki Cup 2020: Hasil Undian Telah Diketahui, Kompetisi Dijadwalkan Desember 2021 di Tempat Terpusat

Tapi, semuanya tidak cepat, karena Anda perlu beberapa saat sekira 6 hingga satu tahun agar rambut Anda penuh dan panjang kembali layaknya semula.

Awas, karena Anda ingin rambut Anda segera tumbuh cepat, jangan mengkonsumsi obat atau tablet mempercepat pertumbuhan rambut, karena hal tersebut sia-sia dan tak berguna.

Baca Juga: PAKBOY: Berlibur dengan Selingkuhan, Pak Boy Kena Azab, Pulangnya Tertular Covid-19

Yang perlu Anda lakukan dalam menghadapi kondisi tersebut adalah jangan panik dan stres apalagi jika berlebih.

Tetapkanlah pola hidup sehat, dan jangan lupa, kata dokter Samuel, Anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi Anda terutama zat besi, vitamin D, dan makanan kaya protein tinggi.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah