KABAR BANTEN-Potensi tsunami setinggi 8 meter di Selat Sunda mengingatkan sejarah memilukan dengan jejak yang ditinggalkan dari bencana gelombang air laut besar di selat yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera tersebut.
Jurnal Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berjudul 'Sejarah Tsunami Selat Sunda: Jejak Masa Lalu dan Kondisi Saat Ini', yang ditulis oleh Yudhicara, diungkapkan sejarah dan berbagai keajdian bencana yang memakan banyak korban jiwa tersebut.
Dalam sejarah tsunami Selat Sunda, berikut uraian kejadiannya sejak 416 hingga 22 Desember 2018, peristiwa terakhir yang disebabkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung.
Baca Juga: Doa Agar Terhindar dari Bencana, Minta Dilindungi dan Selamat dari Tsunami, Rasulullah Panjatkan Ini
Berikut berbagai kejadian dalam sejarah tsunami Selat Sunda:
Tahun 416
Kitab Jawa yang berjudul ‘Book of Kings’ (Pustaka Radja), mencatat adanya beberapa kali erupsi dari Gunung Kapi (Gunung Api Krakatau saat ini), yang menyebabkan naiknya gelombang laut dan menggenangi daratan, dan memisahkan Pulau Jawa dengan Sumatera.
Oktober 1722
Sekitar pukul 8:00 WIB terjadi gempa bumi kuat di laut, yang dirasakan di Jakarta dan menyebabkan air laut naik seperti air mendidih.