Blangkon dalam Pakaian Jawa, Bukan Sekedar Penutup Kepala, Tapi Ini Makna dan Filosofinya

- 18 Desember 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi blangkon dalam pakaian Jawa yang tak sekedar penutup kepala.
Ilustrasi blangkon dalam pakaian Jawa yang tak sekedar penutup kepala. /Pixabay

KABAR BANTEN – Blankon atau belangkon dalam pakaian adat Jawa, terutama yang dikenakan laki-laki, bukan hanya sekadar penutup kepala dalam pakaian adat Jawa..

Ada dua gaya blangkon yang banyak dikenakan oleh para laki-laki dalam pakaian adat Jawa. Blangkon gaya Surakarta dan blangkon gaya Yogyakarta.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, blangkon dalam pakaian adat Jawa ada  gaya Surakarta bentuk mondolannya trepes atau gepeng.

Baca Juga: Mengenal Emping, Makanan Oleh-oleh Menes Pandeglang, Berbahan Biji Melinjo, Dimasak Menggunakan Pasir Panas

Sedangkan blangkon Yogyakarta memiliki modolan yang jelas seperti buntalan.

Blangkon sebagai penutup kepala laki-laki Jawa memiliki makna tersendiri, dari bentuk mondalan sampai dua kain yang menjuntai kanan kiri di belakang.

Sebagai penutup kepala, blangkon merupakan penyederhanaan dalam penggunakan iket kepala bagi kaum laki laki Jawa. Karena, menggunakan iket kepala membutuhkan waktu yang lama.

Dalam pembuatan blangkon, ada pakem yang bukan hanya diterapkan bagi para pembuat blangkon, tapi juga para pemakai blangkon itu sendiri.

Mondolan atau tonjolan pada blangkon, memiliki nilai filosofi bagi orang Jawa. Mondolan menggambarkan rambut laki-laki yang digelung pada zaman dulu. 

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah