KABAR BANTEN-Perkembangan kasus Omicron di Indonesia mengalami tren kenaikan per 15 Januari 2022.
Dari kenaikan kasus Omicron di Indonesia tersebut, didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang mencapai 78,75% atau paling banyak adalah pelancong yang baru kembali dari Turki.
Meski perkembangan dan penyebaran kasus Omicron di Indonesia tinggi, namun angka kematian angka kematian akibat varian Omicron cukup rendah.
“Puncak kasus Omicron diperkirakan mulai terjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2022. Lebih kurang 40 hari sejak kasus mulai naik,"ujar Menko Airlangga dikutip dari .ekon.go.id
"Maka itu, arahan Bapak Presiden meminta kita sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, kalau tidak ada hal yang urgent,”katanya menambahkan.
Dalam keterangannya, Arilangga mengatakan perkembangan pengendalian pandemi Covid-19 terus dipantau Pemerintah. Terutama pada awal tahun ini, kata dia, mobilitas masyarakat cukup tinggi karena liburan Nataru.
Selain itu, terdapat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di antara mereka. Dari PPLN inilah yang menyumbang jumlah kasus Omicron di Indonesia yang cukup signifikan.