Komisi Aparatur Sipil Negara Terbitkan Enam Larangan Ujaran Kebencian, Apa saja?

- 3 Maret 2022, 08:28 WIB
Ilustrasi ASN.
Ilustrasi ASN. /ANTARA/Aprillio Akbar

KABAR BANTEN - Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mewanti-wanti bagi ASN, agar tidak melakukan ujaran kebencian.

Karena bagi ASN yang terbukti melakukan ujaran kebencian akan mendapatkan hukuman disiplin baik berat, sedang atau ringan.

Dikutip kabar-banten.com dari akun instagram @kasn_ri, ada enam larangan ujaran kebencian bagi ASN. Berikut larangan dibawah ini:

Baca Juga: Polemik Pengisian Jabatan Pemprov Banten, Reformasi Birokrasi Berbuah Kontroversi, hingga Sempat Ditegur KASN

1. Berpendapat lewat medsos dengan muatan ujaran kebencian terhqadap Pancasila ,UUD 45 Bhineka Tunggal Ika dan Pemerintah.

2. Berpendapat lewat medsos yang mengandung ujaran kebencian terhadap salah satu suku, agama, ras dan antar golongan.

3. Menyebarluaskan ujaran kebencian (seperti Poin 1 dan 2) melalui medsos (Share,Broadcast, upload, retweet, repost instagram).

4. Berkegiatan perbuatan yang mengarah pada menghina, menghasut, memprovokasi dan membenci Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah.

5. Mengikuti dan menghadiri kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina menghasut, memprovokasi dan membenci Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah.

6. Menanggapi atau mendukung sebagai tanda setuju pendapat pada poin 1 dan 2 dengan memberikan like, dislike, love,retweet atau comment di medsos.

Baca Juga: ASN Pemkot Cilegon Keluhkan TPP Belum Cair, Helldy Agustian: Terkendala Aturan Baru, Semua Daerah Sama

ASN yang terbukti melakukan pelanggaran pada poin 1 sampai 4 akan dijatuhi hukuman disiplin berat.

ASN yang melakukan pelanggaran pada poin 5 dan 6 dijatuhi hukuman disiplin sedang atau ringan.

Penjatuhan hukuman disiplin itu dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang dan dampak perbuatan ujaran kebencian dilakukan oleh ASN tersebut.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Instagram/@kasn_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah