BMKG Beri Alarm, Gelombang Panas di Eropa dan Cuaca Ekstrem di Indonesia Semakin Tinggi Jika Tidak Lakukan Ini

- 22 Juli 2022, 18:59 WIB
Ilustrasi cuaca panas
Ilustrasi cuaca panas /Pixabay/Geralt

KABAR BANTEN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengirimkan alarm kepada masyarakat luas.

Ini terkait anomaly cuaca secara global, dimana daratan Eropa, Amerika, juga belahan benua lainnya tengah diserang gelombang panas.

Sementara di Indonesia, cuaca ekstrem sering terjadi yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, hujan lebat disertai petir dan angin kencang, dan lain-lain.

Baca Juga: Peringatan Dini Tsunami Trofi Manchester United di Daratan Eropa, BMKG: Hoax 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gelombang panas tengah tinggi dan terus meningkat di luar negeri.

Sementara di Indonesia, cuaca ekstrem disertai fenomena La Nina, El Nino, dan lainnya sering terjadi.

“Ketika di Eropa dan Amerika diserang gelombang panas, di Indonesia sering terjadi cuaca ekstrem,” katanya melaui Instagram @infobmkg.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Kamis 21 Juli 2022 : Waspada Gelombang Tinggi di 3 Wisata Pantai Ini 

Menurut Dwikorita Karnawati, itu terjadi karena dampak dari pemanasan global, akibat dari efek rumah kaca.

Katanya, gas akibat efek rumah kaca di atmosfir membuat sinar matahari tidak bisa dipantulkan kembali ke angkasa.

“Bahkan, sinar matahari terpantul lagi ke bumi karena terhalang gas efek rumah kaca,” ujarnya.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Pelabuhan Merak dan Sekitarnya: Waspada Gelombang Tinggi di 5 Pelabuhan Banten  

Kondisi efek rumah kaca ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, akumulasi dari kondisi tersebut membuat bencana alam yang kompleks seperti saat ini.

Dwikorita Karnawati mengatakan, Indonesia tidak terlalu merasakan dampak dari gelombang panas, lantaran wilayah Indonesia mayoritas adalah perairan.

“Karena perairan, bukan gelombang panas yang ada melainkan cuaca ekstrem. Para pakar klimatologi menemukan jika permukaan laut Indonesia menghangat. Ini mengindikaskan jika permukaan laut menghasilkan uap air lebih banyak, mengakibatkan curah hujan tinggi,” tuturnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 23 Juli 2022: Hari Menyenangkan, Aries, Taurus dan Gemini, Manfaatkanlah Kesempatan 

Dwikorita Karnawati menyerukan tindakan mitigasi atas kondisi ini, yakni segera mengurangi kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan atmosfer bumi semakin rusak.

Katanya, jika upaya mitigasi tidak dilakukan, maka gelombang panas serta cuaca ekstrem akan semakin meningkat.

“Saat ini gelombang panas di Eropa telah memecahkan rekor tertinggi. Jika mitigasi tidak segera dilakukan, maka di tahun-tahun berikutnya akan semakin tinggi lagi,” ucapnya.

“Di Indonesia pun, cuaca ektrem akan semakin sering, lalu periode La Nina, El Nino, serta anomali-anomali cuaca lainnya akan semakin pendek,” ucapnya.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Instagram @infobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x