Dari lirik yang diubah Farel Prayoga itu aalah dengan memasukan nama Pak Jokowi dalam bait lirik lagu Ojo Dibandingke tersebut.
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-bandingke)
Saing-saingke, yo mesti kalah
Tak oyak'o, aku yo ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini
Hanya ada Pak Jokowi...
Mendengar lirik lagu Ojo Dibadningke yang diubah Farel Prayoga tersebut, audien terdengar histeris dan bertepuk tangan, termasuk Presiden Jokowi yang terkejut dan terlihat tertawa.
Dalam upacara HUT ke-77 RI tersbeut, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin memakai baju adat Provinsi Banten.
Sebelum upacara dimulai, dilakukan kirab budaya yang merupakan prosesi arak-arakan untuk membawa duplikat bendera pusaka sang merah putih dan naskah teks proklamasi dari tempat penyimpanan di Ruang Kemerdekaan yang berada di Cawan Monas menuju Istana Merdeka.
Upacara dimulai dengan tembakan meriam sebanyak 17 belas kali, diikuti bunyi sirine selama satu menit.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti membacakan naskah proklamasi yang pada 77 tahun silam diucapkan oleh proklamator Ir. Soekarno.
Selanjutnya, Presiden Jokowi selaku inspektur upacara memimpin para peserta upacara untuk mengheningkan cipta. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kemudian memandu pembacaan doa.
Momen tersebut jelas berbeda dari dua tahun sebelumnya, dimana akibat pandemi Covid-19, upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka hanya dihadiri oleh peserta terbatas sementara tamu undangan lainnya hadir melalui konferensi video.