Menurut Angelina Dea, salah satu kecurigaannya adalah bagaimana Bjorka menggunakan kalimat because.
Beberapa kali sang hacker menggunakan kalimat tersebut setelah tanda baca titik, dimana hal tersebut tipikal khas orang Indonesia.
“Dalam bahasa Inggris, kata because tidak boleh diletakan di awal kalimat. Tendensi Bjorka untuk menulis because di awal kalimat ini, menunjukan kebiasaan dalam bahasa Indonesia yang cenderung memulai kalimat alasan dengan istilah karena,” tulisnya.
Angelina Dea juga menduga jika Bjorka menggunakan translation tool untuk merubah bahasa Indonesia menjadi Bahasa Inggris.
Ketika sang hacker sedang cuit tentang siapa pembunuh munir, Angelina Dea curiga melihat sebuah kesalahan kalimat yang kerap terjadi ketika seseorang menggunakan translation tool.
“Kata janggal yang saya temukan di sini adalah ‘founding’. Jika Bjorka menggunakan translation tools untuk menerjemahkan teks Polly (Pollycarpus Budihari Priyanto – tersangka kasus pembunuhan munir-red), dimana pun translation tools akan menerjemahkan sebagai ‘finding’ / ‘found’,” tulisnya.
Terbaru, lanjut Angelina Dea, pada akun Twitter Bjorka terbaru, sang hacker menuliskan ‘make a noise’.
Tulisan ini, lanjutnya, adalah sebuah kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang Indonesia ketika berbahasa Inggris.