KABAR BANTEN – Akun Twitter Bjorka terus menerus bikin heboh dunia maya, lewat postingan-postingannya dari hasil menjebol data rahasia negara.
Sosok ini telah membuat banyak pihak ketar-ketir, salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kemenkominfo.
Pemerintah pun mengaku tengah melakukan penelusuran akan hacker yang katanya berasal dari negara Polandia.
Namun sejumlah netizen menduga Bjorka bukanlah hacker mancanegara, sosok ini dicurigai seorang warga berkebangsaan Indonesia.
Baca Juga: Matchday Ke-2 Liga Champions, Bayern Muenchen VS Barcelona, Terbesit Sebuah Reuni Lewandowski
Kecurigaan ini dilihat dari cara Bjorka yang menarasikan data-data rahasia negara dalam bahasa Inggris.
Angelina Dea, pemilik akun Twitter @angelinadeaid yang merupakan pengamat linguistic, mengatakan jika Bahasa Inggris yang digunakan oleh Bjorka terlalu Indonesia.
“Saya cukup yakin bahwa dia orang Indonesia, terlalu banyak kesalahan dalam berbahasa Inggris jika dirinya memang orang asing,” tulis Angelina Dea di utas akun twitter pribadinya.
Menurut Angelina Dea, salah satu kecurigaannya adalah bagaimana Bjorka menggunakan kalimat because.
Beberapa kali sang hacker menggunakan kalimat tersebut setelah tanda baca titik, dimana hal tersebut tipikal khas orang Indonesia.
“Dalam bahasa Inggris, kata because tidak boleh diletakan di awal kalimat. Tendensi Bjorka untuk menulis because di awal kalimat ini, menunjukan kebiasaan dalam bahasa Indonesia yang cenderung memulai kalimat alasan dengan istilah karena,” tulisnya.
Angelina Dea juga menduga jika Bjorka menggunakan translation tool untuk merubah bahasa Indonesia menjadi Bahasa Inggris.
Ketika sang hacker sedang cuit tentang siapa pembunuh munir, Angelina Dea curiga melihat sebuah kesalahan kalimat yang kerap terjadi ketika seseorang menggunakan translation tool.
“Kata janggal yang saya temukan di sini adalah ‘founding’. Jika Bjorka menggunakan translation tools untuk menerjemahkan teks Polly (Pollycarpus Budihari Priyanto – tersangka kasus pembunuhan munir-red), dimana pun translation tools akan menerjemahkan sebagai ‘finding’ / ‘found’,” tulisnya.
Terbaru, lanjut Angelina Dea, pada akun Twitter Bjorka terbaru, sang hacker menuliskan ‘make a noise’.
Tulisan ini, lanjutnya, adalah sebuah kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang Indonesia ketika berbahasa Inggris.
“Kebanyakan orang Indonesia mengasosiasikan suara dengan ‘a’(bisa dihitung). Padahal dalam Bahasa Inggris, ‘noise’ itu termasuk uncountable noun. Sehingga lebih natural jika menggunakan ‘some’, bukan ‘a’,” tulisnya.
Baca Juga: Sinopsis Narco-Saints, Serial Terbaru Netflix Tentang Penangkapan Kartel Narkoba di Suriname
Angelina Dea mengaku sering melihat kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan orang Indonesia ketika berbahasa Inggris.
Kesalahan-kesalahan tersebut terus diperlihatkan oleh Bjorka, sehingga ia meyakini hacker tersebut bukanlah dari mancanegara.
“Saya selalu melihat kesalahan umum seperti yang Bjorka buat pada orang Indonesia. Dimana mereka selalu campur aduk dalam menggunakan tenses, karena kata kerja (verb) dalam Bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan ketika kita menceritakan masa lalu, sekarang, dan masa depan,” tulisnya.
Baca Juga: Neymar Jr Koleksi Kartu Stiker Piala Dunia 2022 Qatar, Ada Jenis Legend, Segini Nilainya
Ismail Fahmi, Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia mengaku setuju dengan analisa Angelina Dea.
Sambil meretweet utas Angelina Dea, ia menilai Bahasa Inggris yang digunakan oleh Bjorka terlalu Indonesia.
“Analisa Bahasa Inggris yang digunakan Bjorka, very Indonesian,” tulisnya.***