DI Panjaitan, merupakan sosok yang gemar musik klasik dan merpukan penganut protestan yang taat. Setelah pengakuan kedaulatan ia ditunjuk menjadi kepala operasi di Medan, lalu di pindah ke teritorum Sumsel. Serta menjadi atase militer di Bonn Jerman, selanjutnya menjadi deputi KASAD, dengan pangkat Kolonel.
5. Mayjen anumerta Sutoyo Siswomiharjo.
Lahir di Kebumen, Jawa Tengah,pada 24 Agustus, 1922. Sebelum menjadi Tentara,dia sempat menjadi PNS di kantor Bupati Purworejo, namun berhenti pada tahun 1944.
Pada tahun 1954, ia diangkat menjadi kepala staf Markas Besar Polisi Militer, dua tahun kemudian bertugas di London sebagai atase Militer Indonesia di Inggris.
Kemudian diangkat menjadi pejabat sementara inspektur Kehakiman angkatan Darat(IRKEH AD)
Berkat pengetahuan yang cukup dan pengalaman di bidang hukum, pada tahun 1961 Sutoyo diangkat sebagai inspektur Kehakiman /oditur Jendral Angkatan darat.
6. Letjen anumerta MT Haryono.
Lahir di Surabaya, Jawa Timur,20 Januari 1924. Meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965. Pada usia 41 tahun, di makam kan di TMP Kali Bata
MT Haryono, menguasai empat bahasa, yakni bahasa Indonesia,Belanda,Inggris,Jerman. Ia sempat bertugas di Belanda sebagai atase Militer Indonesia hingga akhir tahun 1964. Dan menjadi deputi 3 menteri Angakatan Darat.
7. Brigjen anumerta Katamso