Ratusan Orang Meninggal Dunia di Stadion Kanjuruhan Akibat Gas Air Mata? Kapolda Jatim Beri Penjelasan

- 2 Oktober 2022, 08:35 WIB
Suasana mencekam saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, pasca laga Arema FC vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 malam. Kapolda Jatim ungkap penyebab ratusan orang meninggal dunia di stadion tersebut.
Suasana mencekam saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, pasca laga Arema FC vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 malam. Kapolda Jatim ungkap penyebab ratusan orang meninggal dunia di stadion tersebut. /Tangkap layar instagram/@undercover.id/

KABAR BANTEN - Kapolda Jatim Irjen Pol Nico mengungkap penyebab ratusan orang meninggal dunia akibat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

Menurut Kapolda Jatim, banyaknya korban jiwa berjatuhan dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan diakibatkan kekurangan oksigen.

Para supporter, kata Kapolda Jatim, mengalami sesak nafas dan kekurangan oksigen karena terjadi penumpukan saat kerusuhan terjadi.

Baca Juga: Official Persebaya Nyatakan Duka, Pasca 127 Orang Tewas pada Kerusuhan Laga Arema FC Kontra Persebaya

Kapolda Jatim menjelaskan perihal gas air mata yang ditembakkan aparat dalam penanganan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Menurutnya, tembakan gas air mata dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. 

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung Arema FC turun ke lapangan dan telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata Kapolda Jatim, dalam konferensi pers seperti dikutip Kabar Banten dari Antara, 2 Oktober 2022.

"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," kata Kapolda Jatim menambahkan.

Akibat tragedi tersebut, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dan 180 orang masih dalam perawatan.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: pssi.org ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah