Sebagai awan hujan Cumulonimbus terbentuk melalui proses Konvektif, saat uap air naik, akibat pengaruh penyinaran matahari.
Kemudian uap air mengalami kondensasi atau perubahan menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun, di troposfer bagian atas.
Awan Lenticular adalah fenomena atmosfir biasa yang sering muncul di atas gunung atau perbukitan, bentuk awan ini menyerupai UFO (Unidetified Flying Object), atau topi yang menutupi pegunungan atau perbukitan.
Meski bukan tanda akan datangnya bahaya awan ini tetap berbahaya bagi aktifitas penerbangan, karena menyebabkan Turbulensi.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi! Magelang dan Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik
Pembentukan awan Lenticular sendiri dipengaruhi oleh faktor Topografis atau Elapasi.
Hal inilah yang menyebabkan awan Lenticular sering muncul di daerah pegunungan atau perbukitan.
Itulah fenomena awan berbentuk UFO (Unitified Flying Object) disekitar Gunung Merapi sesaat setelah erupsi, yang viral di media sosial, semoga informasi ini bermanfaat.***