Ada Sapardi Djoko Darmono di Google Doodle Hari Ini, Berikut Sejarah Hidupnya

- 20 Maret 2023, 10:24 WIB
Sapardi Djoko Darmono di Google Doodle Hari Ini, Berikut Sejarah Hidupnya
Sapardi Djoko Darmono di Google Doodle Hari Ini, Berikut Sejarah Hidupnya /Tangkapan layar Google /

Sapardi Djoko Damono lahir sebagai anak pertama pasangan Sadyoko dan Saparian, di Solo, Jawa Tengah, tanggal 20 Maret 1940. Dia berasal dari Solo, tepatnya Ngadijayan. Sapardi Djoko Damono menikah dengan Wardiningsih, juga dari Jawa.

Dari perkawinan itu mereka dikaruniai dua orang anak, seorang perempuan (Rasti Sunyandani) dan seorang laki-laki (Rizki Henriko). Pendidikan yang dijalaninya adalah SR (sekolah rakyat) Kraton "Kasatriyan", Baluwarti, Solo, lalu SMP Negeri II Solo.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, Sapardi kuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jurusan Sastra Inggris.

Sapardi Djoko Damono pernah memperdalam pengetahuan tentang humanities di University of Hawaii, Amerika Serikat, tahun 1970—1971.

Petikan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang memiliki keindahan dalam makna dan arti yang tersirat di dalamnya, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."

Pamusuk Eneste dalam bukunya ikhtisar kesusasteraan Indonesia modern (1988) memasukkan Sapardi Djoko Damono ke dalam kelompok pemegang angkatan 1970-an.

Beberapa karya sastranya dibukukan dengan judul Duka-Mu Abadi (1969) Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), Mata Jendela (2000).

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kentang Goreng Saus Keju, Bisa Dijadikan Cemilan Ciamik

Itulah riwayat hidup Sapardi Djoko Damono penyair legendaris Indonesia.***

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: ensiklopedia.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah