Jaga Tradisi Adat dan Budaya, 7 Suku di Indonesia Tolak Hidup Modern

- 24 Juni 2023, 13:02 WIB
Ilustrasi 7 Suku di Indonesia yang menolak hidup modern dan menjaga tradisi adat serta budaya.
Ilustrasi 7 Suku di Indonesia yang menolak hidup modern dan menjaga tradisi adat serta budaya. /Tangkapan layar /YouTube Larasati Channel

KABAR BANTEN - Ada 7 suku di Indonesia yang menolak modernisasi mereka sangat menjaga tradisi adat dan budaya.

Saat dunia berkembang modern masyarakat suku-suku di Indonesia tersebut tetap setia memegang adat, tradisi dan budaya dan prinsip-prinsip leluhur, suku-suku tersebut menolak hidup modern.

Dunia ini telah berkembang lebih canggih dan modern dari keadaan masyarakat yang dulunya tradisional seiring berjalannya waktu banyak yang berubah karena tuntutan zaman.

Salah satunya seperti penggunaan ponsel pintar atau leptop pintar bagi anak-anak usia sekolah yang saat ini kehadirannya sangat menunjang proses belajar para siswa.

Namun hal ini tidak berlaku bagi beberapa suku di Indonesia, yang justru monolak hidup modern dan mempertahankan nilai-nilai tradisi memegang adat budaya lelehurnya dan tidak terpengaruh oleh kehidupan modern.

Penasaran suku apa saja di Indonesia yang menolak modernisasi?

Berikut 7 suku di Indonesia yang menolak hidup modern dan masih memegang teguh tradisi, adat, dan budaya, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari Youtube Larasati Channel.

1. Suku Rana

Suku Rana merupakan kelompok penduduk asli Pulau Buru Maluku, sebagian ada yang lahir dari perkawinan penduduk asli dengan pendatang.

Namun tidak sedikit juga yang menetap, Suku Rana menghuni kawasan disekitar danau rana yang berada di Pulau Buru Maluku bagian utara barat.

Suku Rana juga menyakini bahwa nenek moyang mereka adalah Dewa yang hidup di Gunung dan danau Rana.

Mata pencaharian utama masyarakat Suku Rana adalah berladang, cara Suku Rana bercocok tanampun masih sangat tradisional, yaitu dengan cara menebang, membakar dan menanam secara berpindah-pindah.

Suku Rana menolak hidup modern dan tetap mempertahankan adat, budaya leluhur mereka.

2. Suku Baduy

Suku Baduy adalah suku asli Sunda Banten yang juga masih mempertahankan tradisi, adat, budaya.

Suku Baduy masih hidup secara tradisional dan menolak hidup modern, baik dalam berpakaian maupun dalam pola hidupnya.

Perkampungan masyarakat Suku Baduy yang terletak di daerah aliran sungai Ciujung di pegunungan Kendeng Lebak Banten.

Masyarakat Suku Baduy hingga saat ini masih mempertahankan adat, tradisi dan budaya nya, seperti pencak silat, debus, menenun hingga mengenakan pakaian tradisional Suku Baduy.

Suku Baduy menolak hidup modern dan masih memegang teguh adat leluhurnya.

3. Suku Samin

Suku Samin juga biasa disebut wong sikeup yang bermukim di Blora, Pati dan Bojonogoro.

Suku Samin memiliki sebuah ajaran yang bernama Samin Sura Sentiko yang muncul pada masa penjajahan kolonial Belanda.

Masyarakat Suku Samin salah satu kelompok etnik yang ada di Indonesia tentu memiliki nilai-nilai budaya yang berbeda dengan masyarakat lainnya dan Suku Samin menolak hidup modern dan memegang teguh ajan leluhurnya.

4. Suku Polahi

Suku Polahi adalah para pencari rotan pada masa kolonialis yang kemudian memilih dan menetap di hutan, dan kemudian tidak lagi kembali ke kampung halaman mereka sampai setelah Gorontalo merdeka pada tahun 1942.

Polahi dalam bahasa Gorontalo sendiri berarti pelarian, pada masa itu masyarakat Suku Polahi melarikan diri dari kerja paksa pada masa penjajahan.

Masyarakat Suku Polahi tidak berinteraksi dengan kelompok lain melainkan hanya satu kelompok.

Masyarakat Suku Polahi bertahan hidup dengan cara berburu dan hidup secara nomaden.

5. Suku Kajang

Suku Kajang termasuk suku yang menolak hidup modern yang hidup di pedalaman Bulukumba Sulawesi Selatan.

Suku Kajang memilih mempertahankan tradisi, adat istiadat serta buda dan kearipan lokal.

Suku Kajang mempertahan ke aripan lokal yang disebut Pasangri Kajang, Pasangri Kajang adalah sebuah produk ke aripan lokal yang dihasilkan oleh masyarakat tradisional Suku Kajang berupa hukum adat yang bersumber pada keyakinan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Jika tradisi dan hukum adat ini dilanggar maka akan merusak keseimbangan sistem kehidupan di lingkungan kawasan adat.

Sehingga ketua adat Suku Kajang akan memberikan sangsi kepada setiap orang yang melakukan pelanggaran tersebut.

6. Suku Anak Dalam

Suku Anak Dalam dikenal juga dengan nama Suku Kubu yang tinggal di kawasan hutan dataran rendah di Sumatra Tengah, khususnya Jambi.

Suku Anak Dalam menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam yang ada di hutan.

Dimana mata pencaharian Suku Anak Dalam adalah meramu hasil hutan dan berburu.

7. Suku Korowai

Suku Korowai adalah kelompok sosial yang merupakan penduduk asli dalam wilayah Kabupaten Meroke Provinsi Papua.

Keistimewaan dari Suku Korowai adalah memiliki rumah-rumah pohon yang menakjubkan yang tingginya jelas tidak normal.

Suku Korowai merupakan salah satu suku di Papua yang tidak memakai koteka.

Suku Korowai hingga saat ini juga masih mempertahankan nilai tradisi, adat, budaya dan mereka menolak untuk beradaptasi dengan kehidupan modern.

Itulah 7 suku di Indonesia yang menolak hidup modern, ke 7 suku tersebut adalah Suku Rana, Suku Baduy, Suku Samin, Suku Polahi, Suku Kajang, Suku Anak Dalam, dan Suku Korowai, mereka semua masih tetap mempertahan kan tradisi, adat dan budaya.***

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Larasati Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah