Harganas 2023, Wapres Ma'ruf Amin: Keluarga Jadi Kunci Atasi Stunting dan Bentuk Generasi Masa Depan

- 7 Juli 2023, 08:02 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia atau Wapres RI KH Ma'ruf Amin ungkap kunci atasi stunting dan bentuk generasi masa depan saat menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2023 di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Kamis 6 Juli 2023.
Wakil Presiden Republik Indonesia atau Wapres RI KH Ma'ruf Amin ungkap kunci atasi stunting dan bentuk generasi masa depan saat menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2023 di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Kamis 6 Juli 2023. /Dokumen BKKBN

KABAR BANTEN - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin yang juga Ketua Tim Pengarah Percepatan Penurunan Stunting ungkap kunci atasi stunting dan bentuk generasi masa depan.

"Keluarga merupakan kunci dalam membentuk generasi masa depan dan mengatasi stunting," ujar KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2023 yang digelar di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis 6 Juli 2023.

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan menyampaikan bahwa saat ini prevalensi stunting di Indonesia adalah diangka 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada tahun 2024.

"Setiap tahun, kita harus bisa menurunkan 3,8 persen sehingga nantinya target penurunan stunting bisa tercapai," ucapnya.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, diperlukan upaya bersama atau gotong royong untuk mencapai target penurunan stunting yang telah ditetapkan. Salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.

Wapres Ma’ruf Amin mengajak seluruh keluarga Indonesia agar memperkokoh peranannya dalam mencetak generasi masa depan atau penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Karena menurutnya kelak mereka akan menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan Presiden Soekarno.

“Keluarga harus menjadi aktor kunci dalam mengatasi stunting. Memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Puncak Peringatan Harganas 2023, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Ungkap 4 Tantangan Penting Dihadapi Indonesia

Masalah stunting, kata Wapres, bukan semata persoalan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan dan kalah dalam persaingan.

Wapres berharap keluarga Indonesia terus memperkaya pengetahuan tentang pemenuhan gizi dan pengasuhan anak agar optimal.

“Saya minta petugas kesehatan untuk menyediakan informasi yang mudah dipahami dan lengkap terkait hal tersebut, baik secara langsung maupun melalui portal-portal digital,” ujarnya.

"Selain itu juga agar kembali memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil, serta pertumbuhan dan perkembangan anak," lanjut Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Temu Mupen Jawara Pelayanan KIE KB Harganas 2023, BKKBN Banten Raih Penghargaan Pelayanan KB MKJP Terbanyak

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan kondisi kependudukan Indonesia saat ini mengalami titik balik dikarenakan program Keluarga Berencana selama ini sudah sukses mengantarkan kepada TFR (Total Fertility Rate) Nasional di angka 2,14.

“Sehingga tantangan tidak lagi terfokus pada pengendalian kuantitas penduduk,” kata Hasto.

Menurut Hasto, kualitas penduduk dan kualitas keluarga juga memegang peranan penting dalam pemanfaatan kesempatan bonus demografi yang harus dapat ditransformasikan menjadi bonus kesejahteraan. Karena celah bonus demografi akan berakhir sekitar tahun 2035.

Baca Juga: Harganas 2023: Provinsi Banten Raih 6 Penghargaan Program Bangga Kencana BKKBN

“Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun masih berasa di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting,” ucapnya.

"BKKBN, melalui Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia tahun 2021-2024 (RAN Pasti), telah menterjemahkan lima pilar Stranas dan disempurnakan dengan penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan calon pengantin, surveilans keluarga dan audit kasus stunting," ujar Hasto Wardoyo.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah