Dianggap Mengancam Masa Depan Media, Ini 2 Dampak Perpres Jurnalisme Berkualitas Menurut Google

- 30 Juli 2023, 09:46 WIB
Dampak dari Perpres Jurnalisme Berkualitas menurut Google.
Dampak dari Perpres Jurnalisme Berkualitas menurut Google. /Freepik-pikisuperstar/

KABAR BANTEN - Dewan Pers beberapa waktu lalu sudah mengajukan draf terkait usulan Perpres Jurnalisme Berkualitas.

Perpres Jurnalisme Berkualitas tersebut diajukan oleh Dewan Pers kepada Pemerintah pada 17 Februari 2023 lalu.

Diketahui, draf Perpres Jurnalisme Berkualitas tersebut berisi tentang kerjasama antara platform digital dan perusahaan pers.

Baca Juga: Makna tentang Bagi Hasil dalam Draf Perpres Jurnalisme Berkualitas, Ini Kata Dewan Pers

Juga tanggung jawab platforms utuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.

Menanggapi hal tersebut, raksasa mesin pencari yaitu Google merespon tentang rencana pengesahan Perpres Jurnalisme Berkualitas oleh pemerintah Indonesia.

Google menilai jika rencana tersebut dianggap bisa berpotensi mengancam masa depan media di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh VP Government Affairs and Public Policy, Google APAC, Michaela Browning.

Michaela Browning mengungkapkan jika alih-alih membangun jurnalisme berkualitas, peraturan tersebut dinilai bisa membatasi keberagaman sumber berita bagi publik.

Itu karena Perpres Jurnalisme Berkualitas dapat memberika kekuasaan kepada sebuah lembaga non pemerintah untuk menentukan konten apa yang boleh tayang daring dan penerbit mana yang boleh meraih penghasilan dari iklan.

Hal tersebut dapat mengakibatkan segala upaya yang sudah dan ingin dilakukan oleh Google untuk mendukung industri berita di Indonesia selama ini bisa saja sia-sia.

"Kami akan terpaksa harus mengevaluasi keberlangsungan berbagai program yang sudah berjalan serta bagaimana kami mengoperasikan produk berita di negara ini," kata Browning, dikutip dari Blog resmi Google di Indonesia.

Sementara itu, sejak rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas tersebut pertama kali diusulkan pada tahun 2021 lalu.

Google dan YouTube sudah bekerja sama dengan pemerintah, regulator, badan industri, dan asosiasi pers untuk memberikan masukan tentang aspek teknis pemberlakukan peraturan tersebut, serta untuk menyempurnakannya agar sesuai dengan kepentingan penerbit berita, platform, dan masyarakat umum.

Selain itu, terdapat juga beberapa dampak jika Perpres Jurnalisme Berkualitas disahkan, seperti:

1. Membatasi berita yang tersedia online.

Hal tersebut karean perturan ini hanya akan menguntungkan sejumlah kecil penerbit berita dan membatasi kemampuan kami untuk menampilkan beragam informasu dari ribuan penerbit berita lainnya di seluruh nusantara.

Peraturan tersebut juga bisa merugikan ratusan penerbit kecil di bawah naungan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Selain itu masyarakat Indonesia juga akan dirugikan karena mereka akan menemukan informasi yang mungkin kurang netral dan kurang relevan di internet.

2. Mengancam eksistensi media dan kreator berita

Pasalnya, media merupakan sumber informasi utama bagi masyrakat Indonesia. Diketahui, tujuan awal dari peraturan ini yaitu membangun industri berita yang sehat.

Namun, versi terakhir Perpres Jurnalisme Berkualitas yang diusulkan malah mungkin bisa berdampak buruk bagi banyak penerbit dan kreator berita yang sedang bertransformasi dan berinovasi.

Selain itu, kekuasaan baru yang diberikan kepada lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh dan terdiri dari perwakilan Dewan Pers hanya akan menguntungkan sejumlah penerbit berita tradisional saja dengan membatasi konten yang dapat ditampilkan di platforma kami.

"Google dan YouTube telah lama mendukung pertumbuhan ekosistem berita digital di Indonesia dan kami ingin terus melanjutkannya. Kami pun tidak menampilkan iklan atau memperoleh uang di Google News. Bahkan, pada tahun 2022, Google mengirim lebih dari satu miliar kunjungan situs bagi media di Indonesia per bulannya – tanpa mengenakan biaya – dan membantu mereka mendapatkan penghasilan melalui iklan dan langganan baru," kata Browning.

Disampaikan juga bahwa selama bertahun-tahun Google telah banyak berinvestasi untuk mendukung penerbit berita, melalui berbagai program, kemitraan, dan produk untuk memberdayakan penerbit berita agar dapat membangun masa depan yang berkelanjutan.

Sejak tahun 2019, kami telah membuat komitmen pendanaan dengan nilai yang signifikan untuk melatih hampir 1.000 penerbit berita di Indonesia melalui Local News Foundry dan Digital Growth Program.

Kemudian Google juga menyatakan telah memberikan pelatihan keterampilan digital kepada lebih dari 36.900 jurnalis dan mahasiswa jurnalisme dari 568 media dan 175 universitas dari seluruh penjuru negeri sejak 2018.

"Kami juga telah mendanai dan bermitra dengan CekFakta untuk membantu mereka membentuk jaringan dengan 59 media untuk melawan misinformasi dan membangun literasi digital," tulisnya.

Di YouTube, Google juga menyebut sudah berbagi hasil dari pendapatan iklan dengan penerbit berita yang memenuhi syarat – dan mereka pun menerima bagian yang signifikan dari pendapatan yang dihasilkan oleh konten yang mereka buat dan upload.

"Kami bangga dapat mendukung jurnalisme berkualitas dari banyak kreator lokal yang berfokus, misalnya, untuk menyajikan sudut pandang dan berita dari daerah Indonesia yang relatif terpencil yang biasanya tidak terliput oleh media tradisional," tulisnya.

Google tidak percaya bahwa rancangan Perpres di atas akan memberikan kerangka kerja yang ajek untuk industri berita yang tangguh dan ekosistem kreator yang subur di Indonesia.

Dengan elemen-elemen yang tepat, menurut pihak Google akan ada lebih banyak hal yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan dan mendukung jurnalisme berkualitas, termasuk – tetapi tidak terbatas pada – dengan meluncurkan program pemberian lisensi konten kami, News Showcase, melalui kemitraan dengan beberapa publikasi lokal, regional, dan nasional yang paling ternama di Indonesia.

Walaupun merasa kecewa dengan arah rancangan Perpres yang diusulkan saat ini, Google masih berharap agar dapat mencapai solusi yang baik dan tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terkait.

Baca Juga: Mengenal Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka: Memperluas Wawasan dan Mengenali Keanekaragaman Budaya

"Kami ingin terus mencari pendekatan terbaik untuk membangun ekosistem berita yang seimbang di Indonesia – yaitu, yang dapat menghasilkan berita berkualitas bagi semua orang sekaligus mendukung kelangsungan hidup seluruh penerbit berita, kecil maupun besar," tulis keterangan Google.

Demikian informasi terkait dampak dari Perpres Jurnalisme Berkualitas jika disahkan menurut Google.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Google


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah