Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir Sumatera Utara dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

- 31 Agustus 2023, 19:20 WIB
Ilustrasi terkait legenda Danau Toba dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Ilustrasi terkait legenda Danau Toba dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. /Dokumen Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sumatera Utara

Beberapa waktu kemudian Toba ingin sekali menikahi wanita cantik itu. Wanita itu setuju tapi dengan permintaan. "Tolong jika nanti kita dikaruniai anak, jangan sekali-kali mengatakan dia anak turunan ikan meskipun ibunya jelmaan ikan. Bila ini kaulanggar akan terjadi bencana". Toba menyanggupi. Setahun kemudian mereka dikarunai anak dan diberi nama Samosir. Mereka hidup bahagia. Akan tetapi karena Samosir dimanja, ia tumbuh menjadi anak pemalas. Bahkan tingkahnya cenderung nakal. Terbukti, setiap kali disuruh ibunya mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya, ia selalu menolak. Terpaksa ibunya sendiri yang mengantar.

Dan hari itu kembali ibunya menyuruh Samosir mengantarkan nasi untuk ayahnya. Karena dipaksa, kali ini Samosir mau melaksanakannya. Namun di tengah jalan, nasi itu dimakan sendiri olehnya. Toba yang sudah lapar, tak sabar menanti-nanti. Berkali-kali ia menengok ujung jalan, dan ketika Samosir datang hanya menyerahkan nasi sisa, betapa marahnya ia. "Anak kurang ajar, berani benar kau memberi ayahmu nasi sisa! Dasar anak keturunan ikan!" Lalu dipukulnya anak itu hingga menangis. Samosir segera pulang menemui ibunya dan mengadukan apa yang terjadi. Bahkan perkataan ayahnya yang menyebut dirinya anak keturunan ikan, diadukannya pula.

Ibunya terperanjat. Tiba-tiba petir menyambar di langit. Seketika angkasa menggelap. Cepat-cepat wanita itu menyuruh Samosir naik ke bukit paling tinggi. "Cepatlah, Nak. Selamatkan dirimu!," teriaknya. Samosir segera berlari menuju bukit. Lalu turunlah hujan amat lebatnya. Wanita itu segera terjun ke dalam sungai dan kembali berubah menjadi ikan. Sungai mendadak bergolak. Toba ketakutan, dan teringatlah ia pada janjinya yang ia langgar. Tapi sudah terlambat. Air sungai terus meluap dan menenggelamkan seluruh desa itu. Akhimya jadilah sebuah danau yang diberi nama Danau Toba. Sedangkan bukit di tengah-tengahnya yang tidak ikut tenggelam dinamakan Pulau Samosir.

 

The legend of Lake Toba

Once upon a time in the North Tapanuli area, there lived a poor farmer named Toba. He has a hobby of fishing. Every afternoon after working on the fields he headed to the river near his house. But that day was very unlucky, all day he sat by the river, not a single fish would eat his bait. Toba was very upset and began to despair. Finally he decided to go home. Strangely, just about to get up, suddenly his hook was pulled to the bottom of the river. Because the tug was heavy, he was sure it was the big fish that was pulling. Sure enough, after he picked it up, a goldfish the size of a human thigh floundered in front of him. How happy Toba is. Immediately brought the fish home.

Baca Juga: Mirip di Eropa, Ini 7 Tempat Wisata Sekitar Danau Toba Sumatera Utara, Keren Kali !

A miracle happened when A was about to cut the fish suddenly he could speak. “Please don't kill me. Later I will help your life. Toba was amazed. "But I'm hungry. I need a side dish for today's meal." Toba said, I'll provide food for you later. Let me go, answered the fish, pitying Toba, feeling sorry for him. In the kitchen there was a beautiful woman cooking. "Thank you for helping me. I am the woman incarnate of the fish. Now I serve you," she said.

 

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: kemenparekraf.go.id Buku Dongeng Nusantara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x