Baterai Lithium dan Mobil Listrik: Masa Depan Keberlanjutan Energi atau Kerusakan Alam?

- 20 September 2023, 18:07 WIB
Ilustrasi Baterai Lithium.
Ilustrasi Baterai Lithium. /John Cameron/unsplash

 

Tantangan Pasokan Lithium
Sebagaimana dikutip dari The Tesla Space melalui youtube. Meskipun Cadangan Lithium cukup melimpah, lithium tidak kebal terhadap tantangan pasokan:
• Pada tahun 2021, hanya sekitar 106.000 ton lithium mentah yang ditambang secara global, sebagian kecil dibandingkan dengan logam lainnya.
• Proses tambang lithium yang lambat dan teliti, berlangsung beberapa tahun, menghambat penskalaan cepat.
• Pemurnian lithium mentah menjadi bahan baterai adalah bottleneck dalam produksi.

Pemurnian Lithium
Pemurnian adalah aspek penting dari produksi baterai lithium:
• Tesla menginvestasikan dalam pabrik pemurnian lithium di Texas untuk mempercepat produksi bahan baterai.
• Lithium yang diekstrak dari tanah berbentuk spodumen, yang perlu diolah menjadi lithium karbonat atau lithium hidroksida.
• Lithium hidroksida sangat penting untuk baterai berkinerja tinggi, seperti yang digunakan dalam kendaraan listrik.

Isu Lingkungan dalam Penambangan Lithium
Di balik signifikansi lithium sebagai sumber daya ini, ada isu serius terkait kerusakan lingkungan yang timbul dari penambangan berlebih. Sebagian besar lithium diekstraksi dari padang garam gurun di Amerika Selatan, terutama di Argentina, Bolivia, dan Chile.

Proses ini memerlukan pembanjiran dan tahun-tahun penguapan yang menghabiskan sumber daya air dan menyebabkan kerusakan ekosistem lokal.
Selain itu, masyarakat adat yang tinggal di daerah tersebut telah kehilangan akses ke sumber air alami mereka dan terpaksa mengandalkan pengiriman air sebagaimana dikutip dari Green European Journal.

 

Isu Pekerja Anak dalam Industri Pembuatan Baterai Lithium
Dalam proses pembuatan baterai lithium diperlukan elemen lain yang bernama Cobalt. Cobalt telah banyak digunakan dalam baterai lithium-ion karena kapasitasnya yang tinggi dan kinerja elektrokimia yang baik.

Cobalt merupakan salah satu mineral yang perlu di ekstrak dari bumi dan 60% pasokan tambang dunia berasal dari Republik Demokratik Kongo dimana sejumlah besar tambang yang tidak memiliki regulasi yang kemudian masuknya pekerja anak-anak berusia dimulai dari tujuh tahun sebagai penambang, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Selain itu, permintaan kobalt telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh pertumbuhan kendaraan listrik dan elektronik konsumen. Hal ini menjadi tantangan lain dalam industri pembuatan baterai lithium.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah