Namun, perlawanan-perlawanan tersebut tidak bisa mengusir VOC dari wilayah Sulawesi Selatan. Hingga akhir hayatnya, Sultan Hasanuddin masih bersikukuh tidak mau bekerja sama dengan pihak VOC. Ia wafat pada 12 Juni 1670 di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Atas kegigihannya menentang monopoli VOC, pemerintah pusat menetapkan Sultan Hasanuddin sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 087/TK/1973.
Selain itu, untuk mengenang perjuangan Sultan Hasanuddin dalam mempertahankan harga diri bangsa, namanya digunakan menjadi nama perguruan tinggi yakni Universitas Hasanuddin, serta nama bandar udara di Makassar, Bandara Sultan Hasanuddin.***