1549852

Gelorakan Gerakan Kembali ke Meja Makan di Harganas 2024, BKKBN Ingin Manfaat Besar Dirasakan Keluarga

- 28 Juni 2024, 13:44 WIB
Suasana kegiatan sarapan bergizi bagi keluarga melalui gerakan kembali ke meja makan yang digelar BKKBN bersama Kodam 4 Diponegoro, Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Semarang hingga mitra kerja dalam rangkaian kegiatan Harganas ke-31 tahun 2024 di Balai Diponegoro Kota Semarang, Jumat 28 Juni 2024.
Suasana kegiatan sarapan bergizi bagi keluarga melalui gerakan kembali ke meja makan yang digelar BKKBN bersama Kodam 4 Diponegoro, Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Semarang hingga mitra kerja dalam rangkaian kegiatan Harganas ke-31 tahun 2024 di Balai Diponegoro Kota Semarang, Jumat 28 Juni 2024. /Kabar Banten /Kasiridho

KABAR BANTEN - Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke-31 tahun 2024 bertema 'Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas' yang digelar di Kota Semarang Jawa Tengah (Jateng), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN menggelorakan "Gerakan Kembali ke Meja Makan". 

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan 'sarapan bergizi keluarga melalui gerakan kembali ke meja makan' yang digelar BKKBN bersama Kodam 4 Diponegoro, Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, hingga mitra kerja di Balai Diponegoro Kodam 4 Diponegoro di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Jawa Tengah, Jumat 28 Juni 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo, Pangdam 4 Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi se Indonesia, OPD KB hingga  mitra kerja BKKBN. Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dihadirkan sebanyak 150 keluarga yang memiliki anak usia 7 sampai 15 tahun dan keluarga dengan ibu hamil. 

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan sarapan bergizi keluarga melalui gerakan kembali ke meja makan yakni untuk meningkatkan kebersamaan sesama anggota keluarga, meningkatkan komunikasi dan hubungan yang erat antar keluarga serta membantu menanamkan nilai-nilai luhur tradisi keluarga Indonesia. 

Dalam program atau gerakan kembali ke meja makan, kata Hasto, ada tiga manfaat besar yang BKKBN inginkan untuk keluarga Indonesia yakni yang pertama waktu berkualitas bersama keluarga.

"Kita selama ini kehilangan kesempatan dengan anak-anak kita dan keluarga kita untuk bisa curhat. Untuk itu, diharapkan anggota keluarga bisa curhat di meja makan dan memanfaatkan waktu berkualitas untuk bersama," ucap Hasto.

Kemudian, kata Hasto, manfaat yang kedua pihaknya ingin mentransformasikan nilai-nilai di dalam keluarga kepada anak.

"Waktunya kapan lagi kita bisa sharing dengan anak kita masalah nilai-nilai luhur karakter budaya orang tua kita dulu kepada anak-anak," ucapnya. 

Lalu yang ketiga, yang ada hubungannya dengan stunting. 

"Kita harus mengkritisi meja makan kita memenuhi syarat atau belum untuk mencegah stunting, gizi seimbang, hingga kualitas sdm yang unggul," ucap Hasto.

"Mudah-mudahan kita semua menjadi keluarga yang tentram, mandiri dan bahagia," ucap Hasto.

Pangdam 4 Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi menyampaikan bahwa pihaknya mendukung gerakan kembali ke meja makan yang digagas BKKBN. 

"Kita harapkan gerakan kembali ke meja makan ini mengingatkan kembali pentingnya makan bersama keluarga yang banyak memiliki nilai positif," ucap Pangdam 4 Diponegoro. 

Ia mengungkapkan, saat makan bersama anggota keluarga dapat berkomunikasi dengan baik dan saling berbagi pengalaman dalam suasana santai dan nyaman. 

"Momen makan bersama anggota keluarga dapat memberikan rasa aman sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak-anak karena berada di tengah-tengah keluarga yang peduli sehingga hubungan orang tua dan anak menjadi lebih erat," ujar Pangdam 4 Diponegoro.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan program prioritas nasional dalam rangka penuntasan kemiskinan termasuk di dalamnya adalah stunting.

Ia mengungkapkan, kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari keluarga di dalamnya. Jadi, keluarga merupakan harta yang tak ternilai harganya dan harus selalu dijaga kesehatan dan keutuhannya. 

Untuk itu, kata dia, kegiatan sarapan bergizi keluarga melalui gerakan kembali ke meja makan yang merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengingatkan kita mengenai pentingnya kecukupan gizi keluarga. 

Selain itu, dari komunikasi yang baik antara anggota keluarga, terutama antara anak dan orang tua di meja makan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan membangun keluarga yang sehat.

"Terbentuknya keluarga yang sehat merupakan cikal bakal terbentuknya bangsa yang kuat. Untuk itu, perlu kita gelorakan makan bergizi bersama keluarga melalui gerakan kembali ke meja makan," ujar Nana Sudjana.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah