Sebab, persoalan besar di Polri saat ini adalah penumpukan personel di jajaran tengah dan atas.
Baca Juga: Ringkus Pengedar Narkoba, Polisi Nyaris Dikeroyok
Selanjutnya, calon Kapolri harus memahami kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana Polri sehingga proyek-proyek pengadaan di Polri tepat guna dan tepat sasaran bagi kepentingan kepolisian dalam menjaga kamtibmas.
"Sehingga orang-orang baru yang tidak mengerti tentang kepolisian jangan diberi menangani proyek-proyek pengadaan di Polri. Jangan hanya gara-gara kenal dengan Kapolri kemudian diberi proyek pengadaan sehingga proyek tersebut tidak bermanfaat bagi kepentingan Polri," kata Neta.
Baca Juga: Pertemuan ABIS 2020, Jokowi Paparkan Jurus Atasi Gelombang PHK
Menurutnya, figur calon Kapolri juga harus paham mengenai sistem karir untuk mengembangkan tugas profesional kepolisian.
“Tujuannya agar jangan sampai ada seorang pejabat kepolisian yang bertahun-tahun bertugas di satu tempat,” tuturnya.
Dia mencontohkan Kapolda Bali yang sudah menjabat hampir lima tahun dan tak kunjung dimutasi.
Baca Juga: Peredaran Narkoba Masih Tinggi, 13 Tersangka Kasus Narkoba Diamankan Polres Serang Kota
Dengan keempat kriteria itu, kata Neta, calon Kapolri bisa juga diambil dari bintang dua. Kebetulan dalam waktu dekat, ada dua jenderal bintang tiga yang pensiun, sehingga jenderal bintang dua bisa didorong untuk menggantikannya, untuk kemudian juga berpeluang masuk bursa calon Kapolri.