KABAR BANTEN - Kompetisi Liga Indonesia mulai mendapatkan titik terang setelah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan izin penyelenggaraan dari Polisi Republik Indonesia (Polri).
Terdekat, sebelum kembali memulai kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021. PSSI berencana mengisi kekosongan dengan turnamen pramusim, yang bertajuk Piala Menpora 2021 pada Maret nanti.
Akan tetapi, turnamen tersebut hanya dapat diikuti oleh 18 klub di Liga 1. Sementara turnamen pramusim bagi kontestan Liga 2, hingga saat ini belum mendapat kepastian.
Baca Juga: Meski Akui Alami Kerugian, Perserang Tetap Lunasi Gaji Tim
Salah satunya ialah Perserang Kabupaten Serang atau yang sering dijuluki Laskar Singandaru. Melalui Manajer Perserang, Babay Karnawi meminta kejelasan dari pihak PSSI atau pihak penyelenggara PT LIB.
"Kalau informasi yang terakhir didapat pas saya mewakili Perserang pada rapat bersama PSSI, melalui Zoom Meet pada 16 Februari kemarin. Kita (klub Liga 2) bakal dikasih turnamen pramusim tersendiri, cuma belum tahu namanya apa dan kapan akan dilaksanakannya," ujar Babay.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi
Babay menganjurkan, seharusnya PSSI memberikan tajuk tersendiri bagi tim Liga 2 pada turnamen pramusim 2021.
"Memang sih itu bagaimana sponsor, tapi seenggaknya ada bayangan nama pialanya seperti Piala Kapolri kek, atau Piala Presiden dan lain-lain," katanya menambahkan.
Babay juga mengatakan, tim asuhanya Perserang siap 100 persen dalam menyambut turnamen pramusim. Pasalnya, para pemainnya sudah tak sabar ingin dilibatkan pula dalam pramusim, bukan hanya dianggap pelengkap peserta kontestan Liga 2 saja.
Baca Juga: Izin Terbit! PSSI 'Gercep' Gelar Turnamen Pramusim, Suporter Dilarang ke Stadion dan Nobar
”Kami mohon, Perserang dan klub Liga 2 lain ingin dilibatkan untuk pramusim. Karena kami pun ingin terlibat dalam perkembangan sepak bola tanah air,” ucap Babay.
Babay melanjutkan, turnamen pra musim ini merupakan ajang untuk menguji penerapan protokol kesehatan dalam kompetisi. Karenanya, seluruh klub profesional memiliki hak yang sama untuk dilibatkan.
Agar, ketika kompetisi berjalan dalam masa pandemi, setiap klub benar-benar memahami apa yang harus dijalankan.
Baca Juga: SEA Games 2021: Shin Tae-yong Tambah 2 Amunisi, Siapa Mereka?
“Jangan sampai yang memiliki pengalaman menyelenggarakan pertandingan di tengah pandemi hanya segelintir klub saja. Ketika kompetisi berjalan, apabila ada klub yang gagal menerapkan prokes karena kurang memahami. Maka yang rugi adalah seluruh persepakbolaan nasional. Karena bisa saja kompetisi kembali dihentikan,” ujar pria yang kerap disapa Jibay itu.***