Wacana Liga Super Eropa Kencang Bergulir, Ramai di Media Sosial, Legenda Sepak Bola Angkat Bicara

19 April 2021, 09:02 WIB
12 Klub Besar Sepak Bola Umumkan Pendirian Liga Super Eropa /Tangkapan layar dari laman resmi Liga Super Eropa (thesuperleague.com)

KABAR BANTEN- Federasi sepakbola internasional sudah banyak menggelar kompetisi, mulai dari Liga Champions, Liga Eropa, Piala Dunia Antar Club, sampai dengan Liga Super Eropa.

Namun, diantara keempat kompetisi tesebut. Hanya tiga kompetisi yang berhasil di aprove, sedangkan Liga Super Eropa sampai saat ini hanya sebuah angan-angan.

Pasalnya, Liga Super Eropa atau European Super League (ESL) tak pernah sama sekali digelar, disebabkan terkendala oleh masalah proposal perizinan penyelenggaraan.

Baca Juga: Jelang Semi Final Liga Eropa: MU Menang, AS Roma Tumbang, Romanisti Optimistis Juara

Bahkan naasnya, ESL kerap kali disebut sebagai liga pelarian klub yang tak lolos dari Liga Champions atau Europa League.

Sederhananya, seperti dulu Indonesia pernah ada Indonesia Super League (ISL) dan Liga 1 Indonesia.

Mendengar hal tersebut kembali digaungkan di media sosial oleh warganet Instagram dan Twitter, legenda sepakbola dunia pun turut berkomentar.

Baca Juga: Menanti Duel El Clasico Indonesia di Final Piala Menpora 2021, Persib Butuh Minimal Hasil Imbang

Salah satunya ialah, Gary Neville, pemain Timnas Inggris yang pernah membela Liverpool dan MU itu mengatakan ada tim "Enam besar" Liga Premier, ditambah Real Madrid, Atletico Madrid, Barcelona, ​​Inter, Milan dan Juventus yang dikatakan terlibat.

"Adalah 12 tim yang masuk ESL, sedangkan Bayern Munich dan Paris Saint-Germain tidak termasuk," kata Gary Neville.

Manchester United, Liverpool dan Arsenal harus terdegradasi dari Liga Premier jika mereka mengumumkan niat mereka untuk bergabung dengan Liga Super Eropa, klaim Gary Neville.

Baca Juga: Heroik, Andritany Bawa Persija Jakarta ke Final Piala Menpora 2021

Dilansir dari UEFA via uefa.com, bergabungnya lima Liga Eropa teratas dan Asosiasi Sepak Bola Inggris dalam menentang rencana tersebut, yang akan diumumkan pada pekan ini.

Selama kemenangan United atas Burnley pada hari ini, Neville menyarankan pengurangan poin akan menjadi hukuman yang masuk akal setelah pertandingan.

Bahkan, media Inggris seperti Sky Sports memperluas kemarahannya pada proposal, yang menyebutnya sebagai "Tindakan kriminal terhadap penggemar sepak bola."

Baca Juga: Owi-Butet Bongkar Rahasia, Bekal Bagi Praveen-Melati Hadapi Olimpiade Tokyo 2020

Sebenarnya, konsep Liga Super Eropa yang terdiri dari klub-klub sepak bola dari seluruh Eropa telah dibahas sejak tahun 1990-an.

Akan tetapi, Liga super terkadang secara resmi diusulkan tetapi tidak pernah diterapkan.

FIFA dan enam konfederasi kontinental, termasuk UEFA, telah menolak pembentukan liga yang memisahkan diri.

Baca Juga: Lolos ke Semi Final Liga Eropa, AS Roma Bertemu Setan Merah

Konflik wacana akan sebuah kompetisi bernama European Super League (Liga Super Eropa) semakin dekat menjadi kenyataan dengan pengumuman yang sudah direncanakan.

UEFA, English Football Association, Premier League, the Royal Spanish Football Federation (RFEF), LaLiga, Italian Football Federation (FIGC) dan Liga Seri A menolak proposal European Super League (ESL).

Baca Juga: Saddil Ramdani jadi Sorotan di Malaysia, Cetak 1 Gol dan Sumbang 2 Assist, Bawa Sabah FC Raih Kemenangan Besar

Klub yang bermain di ESL akan disanksi dilarang kompetisi Liga Lokal.

European Super League awalnya direncanakan akan diresmikan dengan 12 klub dari 3 negara sudah setuju untuk bergabung.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler