Giornita ke-34 Serie A, Torino Curi Poin Parma Sampai Degradasi, Buffon Gak Mau Balik Lagi?

4 Mei 2021, 07:04 WIB
Dikalahkan Torino, Parma Resmi Degradasi ke Serie B Susul Crotone. /Reuters/Alessandro Garofalo

KABAR BANTEN- Pada pertandingan terakhir laga ke-34 Serie A Italia, mempertemukan klub asal Turin, Torino Vs Parma.

Berstatus sama-sama klub veteran era 90-an Liga Italia Serie A, musim ini Torino dan Parma justru sedang berada di penhujung klasemen.

Sehingga, baik Torino maupun Parma memperebutkan poin penuh untuk menjauhi dari zona degradasi.

Baca Juga: Erick Thohir tak Mampu Tutupi Rasa Haru, Kepalkan Tangan Ucapkan Forza Inter!, Antonio Conte Pun Jingkrak

Bahkan, pertaruhan Parma satu-satunya harapan hanya dari torehan tiga poin dikala melawan Torino.

Pasalnya, Parma harus rela kehilangan status sebagai tim divisi teratas Liga Italia Serie A musim depan, akibat hanya meraih 20 poin dari 34 pertandingan.

Parma dipastikan terdegradasi ke Serie B Italia musim 2021/2022 mendatang setelah dipecundangi Torino 1-0 pada Selasa, 4 April 2021 dini hari WIB.

Baca Juga: Putri Larasati Mundur dari Pelatnas PBSI, Eng Hian Buka Opsi Tarik Ganda Campuran Main Rangkap

Hasil pertandingan di Stadio Olimpico Grande Torino ditentukan gol semata wayang bek kanan Il Toro Mergim Vojvoda di pertengahan babak kedua.

Sementara Torino bergerak menjauhi ancaman degradasi, kini berjarak tiga poin dari zona merah dengan masih menabung satu laga, Parma justru harus menerima vonis turun kasta, tiga tahun setelah mereka kembali ke Serie A.

Dilansir dari ESPN, Parma dikenal sebagai salah satu tim yang disegani di liga Italia pada era 1990-an.

Baca Juga: Rayakan Inter Milan Juara Liga Italia, Romelu Lukaku Rela Lakukan Aksi Ini di Jalanan

Namun mengalami kejatuhan setelah dua kali dinyatakan bangkrut pada 2004 dan 2015.

Menyusul kebangkrutan kedua, Parma tidak butuh waktu lama untuk bangkit.

Klub yang bermarkas di Ennio Tardini itu langsung berdiri lagi dan, setelah mengawali kiprah di Serie D 2015/2016, meraih dua promosi beruntun yang membawa mereka kembali ke Serie A pada 2018.

Baca Juga: Raih Scudetto, Inter Milan Putus Dominasi Juventus!

Dua musim ke belakang Parma mempertahankan status sebagai peserta divisi teratas setelah finis ke-14 pada 2018/19 dan ke-11 musim lalu.

Namun, musim ini Parma besutan Roberto D'Aversa mustahil memungkas kampanye di zona aman.

Kekalahan dari Torino membuat Parma hanya berada di peringkat ke-19, kedua dari dasar klasemen dan terpaut 12 poin dari Cagliari di urutan ke-17.

Baca Juga: Ajax Amsterdam Susul Inter Milan Juarai Liga, Namun Sama-Sama Tersingkir dari Liga Eropa

Secara matematis selisih itu masih dapat dikejar dalam empat pekan tersisa, tapi Parma tidak akan finis di atas Cagliari lantaran kalah rekor Head to Head musim ini.

Padahal, Parma juga dikenal sebagai klub pencetak pemain Top. Salah satunya ialah seorang kiper Legendaris yang masih aktiv sebagai pesepakbola hingga kini.

Yaitu Gianluigi Buffon, kiper yang belakangan menjadi salah satu kiper terbaik Italia bahkan dunia.

Baca Juga: Iman Ariyadi Muncul dalam Presentasi RANS Cilegon FC di Kantor PSSI, Rudy Salim Ungkap Sejarah Cilegon United

Buffon membela Parma dari 1995 hingga 2001, usia muda tak menghalangi Buffon bersinar dengan Parma kala itu.

Total bermain Buffon sebanyak 220 kali di semua ajang dan mencatat 85 Clean Sheet.

Sayangnya, Buffon saat ini di klub Juventus sebagai pelapis saja. Jadi nomer dua dibelakang Schezny.

Buffon gak mau balik lagi ke Parma? itung-itung bantuin mantan.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler