Gagal Penalti, Rashford Tulis Pesan Emosional: Saya Hanya Bisa Minta Maaf

13 Juli 2021, 06:48 WIB
Striker Inggris Marcus Rashford menuliskan pesan emosional usai gagal mengeksekusi penalti di final Euro 2020. /Tangkap layar instagram/@marcusrashford/

KABAR BANTEN - Striker Manchester United dan Inggris Marcus Rashford menuliskan pesan emosional setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti di final Euro 2020.

Rashford menyampaikan pesan emosional melalui akun instagram dan twitternya, Selasa 12 Juli 2021.

Dalam pesan emosional yang ditulisnya, Rashford mengatakan hanya bisa meminta maaf atas kegagalannya mencetak gol dalam drama adu penalti melawan Italia.

Baca Juga: Kalah di Euro 2020, Penggawa Inggris Diserang Rasis Online, Begini Instruksi Wali Kota London

Rashford adalah satu dari tiga pemain Inggris yang gagal mengeksekusi penalti di Wembley, London, Minggu waktu setempat. Dua pemain lainnya yaitu Jadon Sancho dan Bukayo Saka.

Pasca malam final tersebut, ketiganya pun menjadi sasaran ejekan hingga bernada rasisme.

Manchester United telah mengutuk perilaku keji dan memalukan tersebut. Klub meminta para pendukung untuk memanfaatkan kampanye See Red, yang memungkinkan melaporkan pelecehan dan diskriminasi secara online.

“Saya bahkan tidak tahu harus mulai dari mana dan saya bahkan tidak tahu bagaimana mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana perasaan saya saat ini," kata Rashford mengawali tulisannya, seperti dikutip dari akun instagrannya @marcusrashford.

"Saya mengalami musim yang sulit, saya pikir itu sudah jelas bagi semua orang untuk melihat dan saya mungkin pergi ke final itu dengan kurang percaya diri," tulisnya lagi.

unggahan rashford di twitternya tangkap layar twitter/@MarcusRashford

Rashford mengaku selalu berusaha meyakinkan diri dalam setiap tendakan penalti yang dihadapinya.

'Tetapi ada sesuatu yang terasa tidak benar. Dalam jangka panjang saya menghemat sedikit waktu dan sayangnya hasilnya tidak seperti yang saya inginkan," kata dia.

Setelah mimpi buruk di final Euro 2020, Rashford pun tak berhenti menyalahkan diri sendiri karena telah mengecewakan tim dan semua orang.

"Saya telah mengecewakan rekan satu tim saya. Aku merasa seolah-olah mengecewakan semua orang," tulisnya.

"Penalti adalah satu-satunya yang diminta untuk saya sumbangkan untuk tim. Mungkin tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkan bagaimana rasanya. Terakhir. 55 tahun. 1 penalti. Sejarah. Yang bisa saya katakan hanyalah maaf," ucapnya, lagi.

Rashford juga menanggapi soal rasisme yang menimpanya bersama Jadon Sancho dan Saka.

"Saya telah tumbuh sebagai seorang olahragawan, di mana saya berharap untuk membaca hal-hal yang ditulis tentang diri saya. Entah itu warna kulit saya, tempat saya dibesarkan, atau, yang terbaru, bagaimana saya memutuskan untuk menghabiskan waktu saya di luar lapangan," kata dia.

"Saya dapat menerima kritik atas penampilan saya sepanjang hari, penalti saya tidak cukup baik, seharusnya masuk. Tetapi saya tidak akan pernah meminta maaf untuk siapa saya dan dari mana saya berasal," katanya, tegas.

Dia merasa bangga berkesempatan bergabung dalam skuad Inggris.

“Saya tidak pernah merasakan momen yang lebih membanggakan daripada mengenakan Tiga Singa di dada saya dan melihat keluarga saya menyemangati saya di antara 10 ribu orang. Aku memimpikan hari-hari seperti ini," kata pemain berusia 23 tahun ini.

Rashford berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang tetap menyemangatinya.

Baca Juga: Dua Bintang MU Jadi Biang Kerok, Inggris Gagal Juara Euro 2020

"Pesan yang saya terima hari ini sangat luar biasa dan melihat tanggapan di Withington membuat saya hampir menangis," katanya.

"Komunitas yang selalu merangkul saya terus menopang saya. Saya Marcus Rashford, pria kulit hitam berusia 23 tahun dari Withington dan Wythenshawe, Manchester Selatan. Jika saya tidak punya apa-apa lagi, saya punya itu," ucapnya.

“Untuk semua pesan yang baik, terima kasih. Aku akan kembali kuat. Kami akan kembali lebih kuat," tulisnya lagi.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler