KABAR BANTEN - Setelah 4 dibeli Raffi Ahmad, kondisi klub RANS Cilegon FC yang sebelumnya bernama Cilegon United harus vakum akibat PPKM Darurat dan Level 4.
Setelah selesai melakukan seleksi pemain dan tour uji coba keliling daerah, program RANS Cilegon milik Raffi Ahmad berantakan akibat beberapa kebijakan PPKM Darurat dan Level 4 hingga kompetisi dibatalakan.
Selain latihan dan tour uji coba terhenti akibat PPKM Darurat dan Level 4, membuat para pemain RANS Cilegon FC mengeluh dan curhat karena kompetisi Liga 2 juga situasi belum ada kepastian.
"Lama tidak berjumpa, hampir dua minggu lebih ya," kata manajer dan pemain RANS Cilegon FC, Hamka Hamzah, di Youtube Hamka Story 23, pada Minggu, 1 Agsustus 2021.
Hamka Hamzah mengatakan, karena PPKM Darurat harus menahan diri dan berlatih sendiri.
"Sekarang kita bertemu di mes, saya akan bertanya kepada para pemain, dimana kompetisi juga ditunda," ucapnya.
Hamka Hamzah pun berniat menanyakan perasaan para pemain, termasuk jajaran pelatih RANS Cilegon FC.
Salah satunya adalah asisten manajer M. Nasuha. Sejak PPKM Darurat, semua aktivitas latihan yang sudah diprogramkan tak bisa dilaksanakan.
"Program yang sudah kita siapkan harus dikelola lagi. Dari persiapan, PPKM berlanjut, akhirnya nita harus ubah lagi dari awal," katanya.
Terutama jadwal uji coba, begitu juga latihan harus tertunda sejak PPKM Darurat berlangsung.
Berikutnya yang ditemui Hamka Hamzah adalah pemain RANS Cilegon FC, Tegar Infantri.
Terang-terangan Tegar merasa kecewa, karena sudah mempersiapkan jauh-jauh hari."Kecewa, tapi tetap semangat," katanya.
Pernyataan hampir serupa juga disampaikan pemain muda Rendy Juliansyah, alumni Timnas U-19.
Meski paham penundaan kompetisi karena pemerintah memikirkan faktor kesehatan, namun sebagai pemain tak bisa menutupi rasa kecewa.
"Ya kecewa juga, karena pengen ngerasain main juga," kata Rendy Juliansyah.***