Network
KABAR BANTEN – Kasus tingkah laku buruk mendominasi jenis pelanggaran Liga 1, berdasarkan hasil sidang Komite Disiplin atau Komdis PSSI mulai dari 8 September hingga 11 Oktober 2021.
Dari kasus tingkah laku buruk tersebut, meliputi pemain dan tim dengan klasifikasi berbeda-beda yang telah diputuskan dalam sidang Komdis PSSI.
Menurut Ketua Komdis Erwin Tobing, di Liga 1 terdapat dua kasus tingkah laku buruk pemain terkait fair play atau kartu merah langsung.
Baca Juga: Hanya 9 Klub Liga 1 Lolos Lisensi AFC, Sisanya tak Serahkan Dokumen, Ada Apa?
Sedangkan untuk tingkah laku buruk tim, kata dia, ada 5 kasus berupa keterlambatan kick off, dan tiga kasus ketika satu pertandingan mendapatkan lima kartu kuning atau lebih.
“Dan terakhir tamu VIP yang masuk ke ruang ganti pemain ada satu kasus. Jadi total pelanggaran sejak 8 September hingga 9 Oktober adalah 12 kasus. Ini belum termasuk Liga 2,’’ ujar Erwin dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari pssi.org.
Sementara itu, untuk Liga 2 ada 14 kasus sejak 1 Oktober hingga 17 Oktober. Rinciannya, satu kasus karena mendiskriditkan keputusan PSSI (tingkah laku buruk ofisial).
Selanjutnya, melanggar fair play (rasis kepada perangkat pertandingan) sebanyak 1 kasus, melanggar fair play (memegang dan menampel perangkat pertandingan) satu kasus.
Kemudian, satu kasus lagi karena menyikut pemain lawan, satu kasus melanggar fair play karena kartu merah langsung.
