Sejarah Klub Boca Juniors, Tim Paling Sukses di Argentina yang Terinspirasi dari Italia

- 30 Januari 2022, 12:07 WIB
Tampak suasana Stadion markas klub Boca Juniors.
Tampak suasana Stadion markas klub Boca Juniors. /Tangkapan layar /footballhistory.org

KABAR BANTEN - Mendengar nama Boca Juniors, pasti yang terbenak adalah klub sepakbola Argentina yang paling sukses.

Ya, dalam lebih dari seratus tahun sejarah panjang klub Boca Juniors, mereka telah memenangkan liga domestik teratas lebih dari 30 kali dan juga Copa Libertadores dan Piala Interkontinental beberapa kali.

Tapi, Boca Juniors juga terkenal dengan tempat cikal-bakalnya bibit pemain hebat Argentina yang paling legendaris, seperti Diego Maradona, Claudio Caniggia, Juan Roman Riquelme dan Carlos Tevez.

Baca Juga: Sejarah Klub Colo-Colo, Satu-satunya Wakil Tim Asal Chili yang Berjuang di Benua Amerika

Dilansir Kabar Banten dari laman Football History, selain lima pemain yang disebutkan diatas, ada pula pemain terkemuka Boca Juniors lainnya.

Di antaranya Roberto Cerro, Francisco Varallo, Oreste Corbatta, Domingo Tarasconi, Jaime Sarlanga, Antonio Rattin, Roberto Mouzo, Scar Ruggeri, Martin Palermo, Walter Samuel, dan Scar Cordoba.

Hingga kini, rekor klub Boca Juniors dari sisi individu yang paling banyak dimainkan yakni Roberto Mouzo (426 penampilan) dan pencetak gol terbanyak ialah Martin Palermo (236 gol).

Dalam sejarahnya, tim dengan nama lengkap Club Atletico Boca Juniors didirikan pada 1905 oleh lima imigran Italia.

Pada hari-hari awal, Boca Juniors, bermain di Darsena Sur yang terletak di La Boca (tenggara Buenos Aires), dan sebenarnya di tempat yang sama dengan tempat River Plate bermain.

Seragam pertama Boca Juniors tidak diragukan lagi terinspirasi oleh tim raksasa Italia, yakni Juventus.

Delapan tahun kemudian, Boca Juniors mulai bermain dengan jersey biru mereka yang terkenal dengan pita kuning horizontal, terinspirasi oleh kapal Swedia Drottning Sophia yang menjadi tamu di pelabuhan Buenos Aires dengan bendera Swedia.

Seragam biru dan kuning diadopsi pada tahun yang sama ketika Boca Juniors menjadi anggota Divisi Primera setelah diperluas dari 6 menjadi 15 tim Argentina.

Butuh waktu enam tahun bagi Boca Juniors untuk memenangkan liga nasional tertinggi, sebab mereka menindaklanjuti kemenangan domestik dengan mengalahkan juara Uruguay di Copa de Competencia Chevallier Boutell (edisi terakhir turnamen yang pernah digelar).

Pada 1939, Eduardo Sanchez Terrero, menikah dengan putri presiden Argentina Agustin Pedro Justo, yang menjadi presiden klub Boca Juniors.

Selama masa kepresidenannya, markas Boca Junior yang diberi nama Estadio Camilo Cichero kemudian dikenal sebagai Estadio Alberto J. Armando, dibangun dan dibuka pada 1940.

Stadion ini lalu dirombak dua kali pada tahun-tahun berikutnya untuk memperluas kapasitasnya, dan setelah tingkat ketiga selesai, stadion ini mendapat julukan La Bombera (Kotak Cokelat dalam bahasa Inggris).

Boca Juniors memenangkan liga teratas empat kali pada 1920-an dan sejak saat itu menjadi klub sepak bola Argentina yang paling dihormati bersama River Plate.

Kendati demikian, Boca Juniors juga dihormati sebagai "Juara Argentina" lima kali melalui Copa Ibarguren (hanya Racing yang menang sebanyak itu), yang merupakan turnamen yang diperebutkan antara pemenang Primera Division dan Liga Rosarina (atau liga Litoral atau Copa Presidente) antara 1913 dan 1958.

Di 1963, Boca Nuniors hampir menjadi tim Argentina pertama yang memenangkan Copa Libertadores.
Mereka mencapai final di sana menghadapi wakil Brazil, Santos yang kuat dipimpin oleh Pele dalam pertandingan dua leg dan kalah 5-3 secara agregasi.

Baca Juga: Sejarah Klub PSV, Pusat Kekuatan Olahraga Belanda, Pesaing Kuat Ajax Amsterdam

Boca Juniors akhirnya mendapatkan kepuasan di 1977. Mereka kembali berhadapan dengan tim Brazil di final, kali ini Cruzeiro. Setelah menang 1-0 di kandang dan kalah 0-1 di tandang, pertandingan ulang di tempat netral di Montevideo berlanjut ke adu penalti.

Penendang penalti kelima untuk Cruzeiro gagal dan Boca Juniors akhirnya memenangkan kompetisi bergengsi tersebut.

Pada 1978, Boca Juniors mengklaim Copa Libertadores kedua mereka setelah mengalahkan tim Kolombia Deportivo Cali dengan skor 4-0 dalam dua pertandingan.

Diego Maradona yang berusia dua puluh tahun dipindahkan ke Boca Juniors dari Argentinos Juniors pada 1981.

Karena Boca Juniors adalah tim favorit Diego Maradona dan dia memilih Boca Juniors meskipun River Plate menawarkan kesepakatan yang lebih menguntungkan baginya.

Di musim pertamanya sebagai pemain Boca Juniors, Diego Maradona adalah bagian dari tim yang menghancurkan River Plate dengan skor 3-0 di La Bombera dan memenangkan Primera División Metropolitano.

Akan tetapi, ekonomi klub sangat buruk dan Boca Juniors tidak bisa membayar gaji pemain berikutnya dari transfer Diego Maradona.

Pihak klub pasalnya tidak mungkin untuk mempertahankan Diego Maradona di tim Boca Juniors dan dia dijual ke Barcelona (ia kembali ke Boca Juniors pada 1995 dan mengakhiri karirnya bermain di klub).

Perjuangan ekonomi klub Boca Juniors baru saja dimulai, sebab gaji pemain tidak bisa dibayar dan terancam mogok bermain.

Kebangkrutan tampaknya akan segera terjadi. Pada akhirnya, klub Boca Juniors diselamatkan oleh uang dari presiden Antonio Alegre dan wakilnya Carlos Heller, yang menginvestasikan uang mereka sendiri.

Setelah lebih dari sepuluh tahun tanpa gelar liga nasional, Boca Juniors akhirnya memenangkan Apertura pada 1992. Titik balik lainnya adalah kedatangan manajer baru scar Tabarez di 1993. 

Boca Juniors memiliki tim yang kuat sekitar musim 2000-2001, mereka berada di puncak sepakbola Argentina dengan tiga gelar liga berturut-turut (1998-2000) dengan tim termasuk pemain seperti Juan Roman Riquelme, Marcelo Delgado dan Martin Palermo.

Puncaknya datang pada musim 2001-2002, dengan perolehan gelar treble pertama Boca Junior yang gemilang.

Baca Juga: Ukir Sejarah, Pesepakbola Putri Indonesia Direkrut Klub Italia, Roma CF

Selain Primera, Boca Juniors memenangkan Copa Libertadores dan Piala Interkontinental di musim-musim terbaiknya itu.

Pada akhirnya Boca Juniors adalah salah satu klub paling sukses di dunia jika melihat statistik dari Piala Interkontinental (federasi sepkbola Benua Amerika) yang telah memenangkan piala tiga kali.

Sebuah pencapaian yang hanya dilakukan oleh empat klub lain (AC Milan, Nacional, Penarol dan Real Madrid).***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Football History


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x