Belajar Pembinaan Atlet, KONI Kota Cilegon Didatangi Dewan Kota Tangerang

- 6 September 2017, 16:30 WIB
koni kota cilegon
koni kota cilegon

CILEGON, (KB).- Komisi II DPRD Kota Tangerang melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke KONI Kota Cilegon, Selasa (5/9/2017). Kunjungan tersebut bertujuan untuk studi banding terkait pembinaan atlet di KONI Kota Cilegon. Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tangerang Amarno mengatakan, kunjungan kerja adalah hal yang biasa, karena kebijakan suatu daerah akan dikaji dan diterapkan di daerah mereka. "Kami ingin belajar dan mengetahui program-program unggulan, kemudian pembinaan atlet berprestasi seperti apa di Kota Cilegon. Kami akui sangat bagus dan kami catat ada beberapa kelebihan dan keunggulan di Kota Cilegon yang tidak ada di kami," katanya. Program unggulan yang dimaksud, lanjut Armano, berupa mencetak atlet bisa berprestasi namun tidak mengganggu kegiatan belajar di sekolah. Selain itu juga kami ingin mengetahui penggunaan anggaran untuk semua cabor. "Yang menarik bagi kami adalah adanya Satgas Pelatkot. Sistem pelaporan dan ketegasan dari pengurus KONI Cilegon, kepada Pengcab untuk terus melakukan pembinaan dan pelaporan hasil monitoring. Sedangkan untuk penggunaan dana anggaran sama dengan di Kota Tangerang," ujarnya. Selain pembinaan atlet prestasi, kata dia, pihaknya juga tertarik dengan proses seleksi cabang olah raga yang baru kemudian diterima dengan baik oleh KONI. "Syaratnya seperti apa, prosesnya seperti apa dan bagaimana kelanjutannya. Jadi kami tertarik juga. Cabor kami di sana banyak ada 41, sedangkan Cilegon ada sekitar 38 dengan yang baru. Setiap daerah ada kelemahan dan kelebihan. Untuk itu, kami belajar ke KONI Cilegon," tuturnya. Ketua KONI Cilegon Budi Mulyadi mengatakan, ada dua hal yang fokus dalam diskusi tersebut, yakni pola pembinaan olah raga yang dilakukan, serta program-program KONI Kota Cilegon. "Yang menarik memang bagaimana proses anggaran yang diterima oleh KONI Cilegon. Kemudian tahapan-tahapan yang harus dilalui, sampai pencairan dan peruntukkan seperti apa," ujar Budi. Untuk prestasi, lanjut Budi, semuanya sama baik atlet atau lainnya, karena semua memang fokus pada pembinaan dan peruntukan anggaran. Sebuah organisasi harus mendukung cabor, lalu cabor pun berusaha membuat program kerja guna untuk melahirkan atlet yang berprestasi. "Ketika KONI mencairkan dana pembinaan, maka kewajiban cabor menjadi tuntutan kami yakni atletnya harus berprestasi. Kuncinya adalah sinergitas antara Pengcab dan Pengurus KONI harus terjalin kompak dan solid. Saya kira itu bisa menjadi sebuah landasan untuk organisasi yang sukses, baik dalam prestasi maupun manajemen," ucapnya. (H-45)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah