Network
SERANG, (KB).- Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Banten tetap menyelenggarakan kegiatan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olah raga Nasional (PON) XX, meski anggaran untuk persiapan terbilang minim.
Alasannya, Pelatda PON sudah merupakan agenda pokok yang harus dilaksanakan KONI Banten dalam meningkatkan kualitas atlet Banten menjelang PON.
Ketua Umum KONI Banten Rumiah Kartoredjo menyampaikan, kebijakan tersebut sudah sesuai dengan protokol pemerintah yang paling ideal, dalam rangka menyambut persiapan PON XX Papua di tengah-tengah pandemi kepada setiap cabang olah raga (cabor).
"New normal ini kan kembali kepada kondisi seperti biasa, namun masih pada status pandemi. Maka dari itu, protokol yang diberikan pemerintah pun tetap harus dijalani, baik social distancing, memakai masker dan hand sanitizer. Nah penerapan teknisnya untuk anak-anak (atlet Pelatda Banten) itu kami kembalikan kepada cabornya masing-masing," ucapnya, Selasa (2/6/2020).
Namun, Rumiah menegaskan, walaupun dikembalikan kepada Pengurus provinsi (Pengprov) cabor, tapi pihaknya terus memantau perkembangannya via media sosial.
"Tetap Pelatda mandiri dilaksanakan, monitor di WhatsApp grup video, controlling di aplikasi zoom kalau siaran livenya mereka latihan di rumah," katanya kepada Kabar Banten.
Bahkan, Rumiah mengaku, pantauan via sosmed itu merupakan usulan yang digagas oleh dirinya, dan ia pun turut bahagia provinsi lain mengikuti KONI Banten.
"KONI itu kan orangtua, induk bagi para cabor yang diisi oleh atlet-atlet yang bisa membawa nama baik daerah kita bersama. Kalau latihan mandiri tanpa pengawasan kan takut stres, nah biar tetap semangat dari program yang diberikan pelatih kita hadir menonton jalannya latihan, menyuport walaupun dari jarak jauh," ujarnya.
Rumiah berharap, atlet-atlet tak patah arang sebelum berperang.
