PANDEGLANG, (KB).- Sejumlah kepala desa di Kabupaten Pandeglang dilatih ilmu tentang pengelolaan keuangan aset dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada acara workshop yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) di Op Room Gedung Setda Pandeglang, Rabu (22/11/2017). Kegiatan pendidikan dan latihan itu juga dihadiri oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI. Sementara itu, para peserta workshop terdiri dari para kepala desa, sekretaris desa, operator/tenaga pendamping serta anggota Bumdes. Diklat pengelolaan keuangan itu salah satunya untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pemerintah desa. Di antaranya tentang pengelolaan keuangan dalam upaya meningkatkan kualitas laporan pertanggungjawaban keuangan desa. Bupati Pandeglang Irna Narulita mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, bantuan yang diberikan pemerintah pusat termasuk bantuan dari Kementerian Keuangan. ”Tentunya dengan Undang-undang desa ini dapat memberikan perubahan yang sangat mendasar. Mulai dari penyelenggaraan pemerintahan desa serta pemberdayaan masyarakatnya lebih maju,” ucapnya. Irna menjelaskan, dengan adanya dana desa ini sangat membantu sekali terhadap Pemerintah daerah. Sehingga, dengan bantuan dana desa tersebut betul-betul ada pembangunan secara merata di Kabupaten Pandeglang. "Dengan dana desa ini, pembangunan bisa cepat dan Pandeglang tidak lagi menjadi daerah tertinggal," tuturnya. Kepala Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan RI, Lalu Hendry Yujana mengatakan, Kabupaten Pandeglang merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki BUMDes di semua desa. ”Hal itu merupakan bukti bahwa program pemerintah dalam pengelolaan keuangan desa berjalan baik. Oleh sebab itu, kami ada program lanjutan di Pandeglang ini,” katanya. Untuk itu, ia berharap agar workshop tersebut dapat memberikan pemahaman dan keterampilan kepada Pemerintah desa. "Kita harapkan pemerintah desa memahami tentang pengelolaan keuangan, aset dan Bumdes. Serta dapat memberikan keterampilan, terkait pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi sistem keuangan desa,” ujarnya. (IF)***