Gagalkan TKI Ilegal Lulusan Sekolah

- 26 Januari 2018, 17:00 WIB
imigrasi saat mengelar sosialisasi di salah satu sekolah di pandeglang
imigrasi saat mengelar sosialisasi di salah satu sekolah di pandeglang

PANDEGLANG, (KB).- Kantor Imigrasi Serang pernah menggagalkan aksi pemberangkatan sebanyak 37 tenaka kerja Indonesia (TKI) ilegal ke luar negeri. Mayoritas TKI tersebut banyak lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) di Pandeglang. Kepala Kantor Imigrasi Serang, Timbul Pardede mengatakan, para TKI tersebut dicegah berangkat ke luar negeri karena saat pembuatan paspor tidak dilengkapi rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2 TKI). "Hasil wawancara, semua TKI itu tidak pernah mengurus surat rekomendasi dari Disnaker, dan BNP2 TKI. Sehingga kita gagalkan karena khawatir akan bermasalah seperti kasus perdagangan manusia," kata Kepala Kantor Imigrasi Serang, Timbul Pardede kepada Kabar Banten, seusai sosialisasi TKI ke sejumlah siswa SMKN 3 Pandeglang, Kamis (25/1/2018). Menurut dia, sosialisasi tersebut sangat penting karena semakin maraknya kasus perdagangan manusia. Kasus tersebut menimbulkan permasalahan bagi negara. Sehingga, kantor Imigrasi Serang gencar menyosialisasikan masalah tersebut ke masyarakat. Salah satunya ke sejumlah siswa SMKN 3 Pandeglang. "Kita amati banyak siswa SMKN 3 Pandeglang bekerja ke luar negeri. Sehingga harus kita berikan pemahaman. Sosialisasi ini menyangkut haknya dan kewajiban lainnya. Sehingga, saat mereka bekerja ke luar negeri tidak menjadi korban perdagangan manusia," tuturnya. Ia mengimbau agar masyarakat saat bekerja ke luar negeri wajib mengikuti prosedur sehingga tidak menimbulkan masalah. Apalagi, sekarang ini banyak kasus TKI ilegal di luar negeri menjadi korban. "Kalau mau menjadi TKI yang legal, kita pasti mendukung. Jadi, kami harus memberikan pemahaman ke masyarakat yang berniat bekerja ke luar negeri," ucapnya. Sementara itu, Kepala SMKN 3 Pandeglang Susila mengatakan, setiap tahun siswa lulusan sekolah ini banyak bekerja ke luar negeri. Sehingga sosialisasi tersebut bisa memberikan pemahaman siswanya. "Setiap tahun lulusan sekolah ini ada yang bekerja ke Jepang. Kemarin saja ada sekitar 12 orang. Ke Malaysia 10 orang, Korea, Taiwan dan ada juga ke Australia," tuturnya. (IF)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x