Network
PANDEGLANG, (KB).- Anggota MPR RI asal daerah pemilihan Banten 1 (Pandeglang-Lebak) dari Fraksi Demokrat, Rizki Aulia Rahman Natakusumah mengajak masyarakat dan seluruh aparatur pemerintah untuk memahami pentingnya makna dari empat pilar kebangsaan. Sebab, dengan empat pilar tersebut masyarakat mengetahui konsep kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dengan memahami konsep kebangsaan, maka kita akan mengenal kesadaran bertoleransi, menghargai perbedaan, welas asih, gotong royong dan menghargai hukum,” kata Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Demokrat, Rizki Aulia Rahman Natakusumah saat sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dihadiri ratusan warga Desa Cibarani, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Kamis (6/2/2020).
Menurut dia, sosialisasi empat pilar ini penting untuk menanamkan kesadaran kepada publik tentang konsep berbangsa yang penuh toleransi, menghargai perbedaan, welas asih, gotong royong dan menghargai hukum.
Menurut Rizki, seluruh anggota MPR ditugaskan untuk mengampanyekan empat pilar kebangsaan. Empat pilar tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
”Keempatnya merupakan tiang penyangga dan menjadi panutan dalam keutuhan berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Ia menjelaskan, Pancasila adalah ideologi dan dasar negara, sedangkan UUD 1945 adalah konstitusi negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara. Sementara Bhinneka Tunggal Ika tersebut adalah semboyan negara.
"Ini tentu harus terus tertanam dalam diri setiap bangsa Indonesia. Dengan begitu setiap komponen akan semakin toleran, menghargai perbedaan, sekaligus melawan penyebaran radikalisme di masyarakat,” tuturnya.
Anggota Komisi I DPR ini juga mencontohkan bagaimana Pancasila mampu merefleksikan nilai luhur bangsa Indonesia, seperti religisitas, kemanusiaan, nasionalisme, gotong royong dan keadilan.
"Bung Karno menggali nilai luhur bangsa sehingga lahirlah Pancasila lewat perumusan yang mendalam. Pancasila juga terbukti lintas zaman lintas generasi dalam menjawab segala tantangan,” katanya.
