Network
PANDEGLANG, (KB).- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin menegaskan, penetapan supplier untuk penyaluran bantuan program sembako harus betul-betul tepat sasaran dan memenuhi persyaratan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebab, program sembako yang digagas pemerintah pusat sangat bagus untuk menyejahterakan masyarakat.
"Jadi, penyalurannya harus benar-benar tepat sasaran dan jenis bantuan yang disalurkan sesuai dengan Pedoman Umum (pedum) yang telah ditetapkan," kata Sekda Pandeglang Pery Hasanudin saat memimpin ekspose program sembako bersama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Nuriah dan para supplier di pendopo bupati, Rabu (12/2/2020).
Pery telah membentuk tim verifikasi untuk menilai para supplier. Dari 20 supplier yang menyatakan minat, hanya 10 supplier yang bisa memaparkan programnya.
”Untuk menetapkan para supplier program sembako ini tentunya tidak main-main. Bukan hanya masalah keinginan saja, akan tetapi harus terukur dan kesiapan. Supplier harus bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan standar bantuan yang telah ditetapkan baik itu harga maupun jenis-jenis bantuannya," tuturnya.
Selain itu, kata sekda, pihaknya akan monitoring setiap penyaluran dengan memantau kondisi 230 e-Warong yang tersebar di seluruh kecamatan.
"Nanti, jangan sampai teknis di lapangan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kita akan selalu monitoring dan melakukan evaluasi, agar bantuan program sembako ini tepat sasaran dan sesuai dengan aturan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Nuriah mengatakan, untuk menjadi supplier program sembako ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
”Seperti dari komoditas jenis pangan yang telah ditentukan sesuai dengan pedoman umum, di antaranya jenis karbohidrat, protein, sayur-sayuran, ikan dan lain sebagainya. Dari jumlah pagu Rp 150.000, mereka berani menawarkan berapa jenis komoditas. Bagi supplier yang menawarkan paket yang paling bagus sesuai dengan persyaratan, ya kita ambil dari jumlah pagu sekian. Nanti akan ditelaah apakah menguntungkan atau tidak bagi keluarga penerima manfaat," tuturnya. (IF)*
