Masjid Baitul Arsy Pandeglang, Terbuat dari Kayu, Simpan Magnet Gaib Hingga Disebut Warga Masjid Kuno

25 Oktober 2021, 16:02 WIB
Bangunan Masjid Baitul Arsy Pandeglang atau Masjid Kuno di Pandeglang Banten yang terletak di Kaki Gunung Karang. /Tangkapan layar Youtube Kabarbanten Tv

KABAR BANTEN – Masjid Baitul Arsy Pandeglang terletak di ujung Kampung Pasir Angin, Desa Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang dan disebut warga sebagai Masjid Kuno.

Disebut sebagai Masjid Kuno karena Masjid Baitul Arsy Pandeglang terbuat dari kayu yang diduga berusia ratusan tahun dan berukuran panjang sekitar 12 meter dan lebar 8 meter.

Karena Masjid Baitul Arsy Pandeglang dinilai masih menyimpan magnet gaib, warga sekitar pun sampai sekarang kehilangan silsilah atau sejarah awal mula masjid tersebut berdiri sehingga disebut warga Masjid Kuno.

Konon kabarnya, sejak zaman Belanda Masjid Baitul Arsy Pandeglang (Masjid Kuno) sudah berdiri dan difungsikan sebagai tempat bersembunyi dari serangan Belanda.

Hal tersebut diyakini warga karena di beberapa tiang Masjid Kuno ini terdapat bekas tembakan peluru yang diduga dari tentara Belanda saat itu.  

Selain itu, warga sekitar menyakini bahwa Masjid Baitul Arsy Pandeglang (Masjid Kuno) sudah lama berdiri dan merupakan Masjid Syeikh Karan, ulama besar pada masa Kesultanan Banten.

Baca Juga: Masjid Kenari, Masjid Tertua ke-3 di Banten, Dibangun Sultan Abul Mafakhir Sebagai Tempat Peristirahatan

Menyerupai surau seperti zaman kerajaan Islam, bangunan Masjid Kuno ini posisinya menghadap ke Gunung Karang Kabupaten Pandeglang dan memiliki tiga pintu.

Dua pintu samping (kiri-kanan) dan satu pintu masuk bagian depan. Di atap masjid terdapat kubah yang terbuat dari kayu, dan tiang-tiang masjid masih terlihat kokoh, termasuk umpak atau pondasi bawah masjid juga terbuat dari kayu.

Bagian depan masjid tempat imam masih terlihat utuh, termasuk benda kuno seperti bedug dan tongtong di luar masjid masih tampak bagus.

Selain itu, di samping kanan masjid juga terdapat sumber mata air yang mengalir yang diyakini tak pernah kering atau habis.

Menurut cerita warga, keanehan Masjid Kuno tersebut muncul saat warga hendak merehab bagian tiangnya.

Setelah tiang masjid diganti dengan kayu baru, entah ada kekuatan gaib apa, tiba-tiba pagi harinya tiang kayu tersebut kembali ke semula (ke bangunan aslinya) dan dari kejadian itu, warga akhirnya melestarikan masjid tersebut.

Baca Juga: Masjid Agung Al-Amjad, Jadi Tempat Wisata Religi di Banten, Tinggi Menaranya Sesuai Jumlah Ayat Alquran

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, Masjid Baitul Arsy Pandeglang diperkirakan berusia ratusan tahun dan di halaman masjid terlihat telah dipasang pelang situs cagar budaya oleh pemerintah.

Masjid Kuno ini diduga digunakan warga sebagai tempat berkumpul untuk menyusun strategi dalam melawan penjajahan Belanda.

Salah satu bukti sejarah, yang menguatkan bahwa Masjid Kuno ini digunakan sebagai tempat bersembunyi warga dari penjajah Belanda diantaranya di beberapa bagian dinding dan tiang pada masjid memiliki lubang diduga bekas peluru dari Senjata Belanda.

Memiliki dua bangunan yang bentuknya berbeda namun menyatu, Masjid Kuno ini berada di kaki Gunung Karang, letaknya pun ditengah-tengah permukiman warga Kampung Pasir Angin, Desa Pagerbatu, Kabupaten Pandeglang.*** 

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler