Taman Nasional Ujung Kulon, Habitat Alami Satwa Endemik hingga Satwa Langka Dilindungi Seperti Badak Jawa

7 Oktober 2022, 08:16 WIB
2 ekor anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang terekam kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK di 2021/Tangkapan Layar/ppid.menlhk.go.id /

KABAR BANTEN - Ujung Kulon merupakan wilayah berbentuk semenanjung yang berbatasan dengan Selat Sunda di bagian utara dan Samudera Hindia di bagian Selatan.

Wilayah Ujung Kulon secara administratif masuk dalam Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Ujung Kulon ditetapkan sebagai taman nasional dengan total luas 57.500 hektar pada tahun 1980, dimana wilayah tersebut mencakup Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Panaitan, dan Cagar Alam Gunung Honje beserta daerah hutan lindung di sebelah utara.

 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992 Tanggal 26 Februari 1992, Ujung Kulon ditunjuk sebagai Taman Nasional dengan luas total yang bertambah dari 57.500 hektar pada tahun 1980 menjadi 122.956 hektar dengan rincian kawasan darat 78.619 hektar dan perairan 44.337 hektar.

Dalam bahasa sunda kata "Ujung Kulon" memiliki arti "Ujung Barat" yaitu daerah yang berada di paling “kulon” atau paling “barat” di pulau Jawa. Taman Nasional Ujung Kulon memiliki beragam jenis satwa liar endemik hingga satwa dilindungi.

Beberapa jenis satwa endemik penting dan merupakan jenis langka yang sangat perlu dilindungi adalah Badak Jawa atau Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus), Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula) dan Anjing hutan (Cuon alpinus javanicus).

 

Badak Jawa awalnya tersebar dari India bagian timur, Bangladesh, Indochina hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Namun saat habitat badak jawa hanya tersebar dan terbatas di Indonesia, yaitu di Semenanjung Ujung Kulon.

Dilansir Kabar-Banten.com dari ppid.menlhk.go.id, Badak Jawa adalah jenis satwa langka yang masuk kedalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia.

IUCN (International Union for Conservation of Nature's) memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) mengkategorikannya ke dalam Appendix I (daftar seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional).

 

Selain memiliki ciri khas flora dan faunanya, ternyata Taman Nasional Ujung Kulon juga menyediakan sejumlah obyek wisata yang menarik dan eksotis yang sayang jika dilewatkan.

Diantaranya seperti Pulau Peucang, Padang Penggembalaan Cidaon, Padang Penggembalaan Cibunar, Gua Sanghyangsirah, Pantai Selatan, Pulau Handeuleum, Pulau Panaitan, Sumber Air Panas Cibiuk, Habitat Owa Jawa Curug Cikacang.

Di Semenanjung Ujung Kulon terdapat jalur tetap yang dapat digunakan untuk trekking. Fasilitas lainnya adalah Pos Jaga yang terdapat dibeberapa titik seperti Karang Ranjang, Cibunar, dan Cidaon.

Selain trekking, kegiatan wisata lainnya yang dapat dilakukan wisatawan seperti  wildlife viewing di Padang penggembalaan Cidaon dan Cigenter, berkemah di Tanjung Layar, hingga wisata budaya di Goa Sang Hyang Sirah.***

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: ppid.menlhk.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler