Kawasan Konservasi Pulau Tunda dan Pamujan Besar, Punya Potensi Besar Sebagai Wisata Bahari tapi Belum Tergali

1 Oktober 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi terkait kawasan konservasi Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar yang memiliki potensi besar wisata bahari namun belum maksimal dalam pengelolaannya. /Tangkapan layar/Instagram @wisatapulautunda

 

KABAR BANTEN - Terkenal sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia yakni 99.000 kilometer, termasuk Pulau Tunda dan Pamujan Besar.

 

Memiliki wilayah perairan yang begitu luas, hingga saat ini di Indonesia masih banyak pulau yang belum dikelola secara baik, dua diantara pulau-pulau tersebut yang saat ini menjadi kawan konservasi adalah Pulau Tunda dan Pamujan Besar.

Berada di Teluk Banten, Provinsi Banten, pulau Tunda sendiri berada di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, terdiri dari satu Kelurahan Desa Wargasara dan terbagi dalam dua kampung yakni kampung barat dan Kampung timur.

Baca Juga: Beberapa Fakta Unik Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat

Sedangkan untuk Pulau Pamujan Besar, masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

Benarkah Pulau Tunda dan Pamujan Besar ini tidak berpenghuni, namun memiliki potensi besar yang belum tergali dengan panorama yang begitu indah sebagai wisata pulau.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang Pulau Tunda dan Pamujan Besar, sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube R Arief Budikusuma, berikut informasi tentang Pualu Tunda dan Pamujan Besar yang berada di Provinsi Banten.

Sebagai negara maritim, Indonesia punya potensi kekayaan dari sumber daya kelautan dan perikanan yang luar biasa.

Beberapa sumber daya kelautan dan perikanan yang bisa dimanfaatkan diantaranya seperti perikanan, terumbu karang, hutang mangrove, dan biota laut lainnya.

Diamana sumber daya ini jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan devisa negara yang cukup signifikan dari sekotor perikanan dan wisata bahari.

Selain itu, hal tersebut juga bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat disekitar pulau Tunda dan Pamujan Besar.

Untuk menuju pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar, dapat diakses dengan menggunakan perahu motor melalui pelabuhan Karangantu di wilayah Banten Lama.

Berada di jalur pelayaran yang padat, Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar terletak di ujung Teluk Banten dan terpisah dari perairan kepulauan Seribu.

Hal tersebut membuat Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar ini relatif terbuka dan kondisi perairan di pulau ini memiliki arus yang kuat karena posisi bagian utara berhadapan langsung dengan laut lepas.

Akibat pencemaran limbah dari sungai maupun daratan, hal itu mempengaruhi parameter fisik dan kimia perairan di pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar.

Rusaknya habitat ekosistem yang ada di wilayah perairan Pulau Tunda dan Pamujan Besar ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti aktivitas penangkapan ikan dan wisata.

Hampir di seluruh terumbu karang pada kedalaman 1 hingga 3 meter, banyak ditemukan karang yang patah akibat injakan dan jangkar kapal.

Pada beberapa area dikedalaman 4 hingga 6 meter, banyak ditemukan bekas penggunaan potasium pada karang.

Rusaknya lingkungan dan terumbu karang di Pulau Pamujan Besar ini terjadi karena sedimentasi perairan tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa kekayaan ekosistem terumbu karang sangat berguna sebagai pelindung pantai secara fisik dan perlindungan dari bencana gelombang pasang dan erosi, tentu saja terumbu karang ini menjadi rumah bagi ikan yang sangat besar di dalam laut.

Dari sektor wisata, permasalahan yang ada seperti masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung wisata bahari.

Seperti terbatasnya sarana transportasi laut menuju Pulau Tunda dan Pamujan Besar, fasilitas penginapan, ketersediaan listrik, sinyal komunikasi , kurangnya promosi wisata serta belum adanya ciri khas daerah ini seperti makanan maupun cendramata.

Selain itu, belum optimalnya pembinaan terhadap para pelaku bisnis wisata bahari dan masyarakat setempat.

Khususnya di wilayah Pulau Pamujan Besar, aktivitas wisata seperti snorkeling maupun diving masih terkendala oleh jarak pandang kurang dari satu meter .

Hal tersebut disebabkan oleh tingginya partikel tersuspensi serta percampuran lainnya yang terakumulasi di perairan, sehingga perairannya cenderung membuat kulit gatal.

Melihat tingginya potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang ada di Pulau Tunda dan Pamujan Besar, Pemprov Banten memasukkan Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar ke dalam alokasi ruang pengelolaan wilayah pesisir pulau-pulau kecil yang tercantum dalam Draft Rencana Zonasi Wilayah dan Pulau Kecil (RZWP3K) sebagai satu kesatuan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K).

Pengelolaan KKP3K Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar ini menggunakan sistem zonasi yang terbagi dalam beberapa zona.

Baca Juga: Keunikan Desa Sawai Maluku Tengah, Desa Tertua Ada Sungai Asinahu Yang Mengalir di Depan Rumah

Zona inti, dimana zona ini merupakan zona area perlindungan habitat dan populasi ikan serta biota laut.

Zona pemanfaatan terbatas, pada zona ini dilakukan perlindungan habitat dan populasi yang bisa sa dimanfaatkan untuk kepentingan wisata bahari, sedangkan untuk zona lainnya digunakan sebagai area rehabilitasi.

Dengan sistem zonasi ini, diharapkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan di Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar dapat terjaga dengan baik.

Selain itu juga sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pulau dari sektor perikanan maupun sektor wisata bahari.

Berikut ini beberapa potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang dapat dikembangkan pada Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar:

1. Perikanan tangkap

Beberapa jenis ikan tangkap disekitar pulau ini diantaranya seperti ikan kembung, ikan cendro, ikan tenggiri, ikan layaran, ikan kuniran dan ikan kakap merah.

2. Budidaya kerapu dan udang lobster

Tipe pantai karang dan berpasir di Pulau Tunda, sangat cocok untuk budidaya ikan kerapu dan lobster.

3. Wisata memancing

Melimpahnya potensi perikanan dan didukung oleh lingkungan yang baik di Pulau Tunda dan Pulau Pamujan Besar, bisa dijadikan wisata memancing yang saat ini sudah menjadi trend dikalangan masyarakat.

4. Wisata Pantai dan Hutan Mangrove

Memiliki pantai yang berpasir dan keindahan bawah laut, terumbu karang di Pulau Tunda ini terlihat masih alami.

Area terbaik Pulau Tunda untuk aktivitas wisata diving dan snorkeling berada di sisi selatan, timur dan utara.

Kedua pulau yang dilindungi oleh hutan mangrove bisa menjadi area wisata baru, berbagai aktivitas wisata bisa dilakukan di sekitar hutan mangrove ini seperti tracking mangrove, bird waching, camping dan outbound.

Pulau Tunda dan Pamujan Besar memiliki sumber daya perikanan dan kelautan yang sangat produktif.

Tingginya potensi yang dimiliki Pulau Tunda dan Pamujan Besar seperti ekosistem Padang lamun, terumbu karang yang masih alami, hutan mangrove yang luas dan biota laut lainnya harus tetap dijaga kelestariannya.

Baca Juga: Cocok Untuk Bulan Madu, Ini 7 Tempat Wisata Konsep Pulau Pribadi di Indonesia, Nikmati Berlibur dengan Tenang

Adapun sumber daya perikanan dan kelautan yang masih produktif tersebut anta lain:

1. Padang lamun

Tumbuhan lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi dan berbunga.

Tumbuhan lamun dapat menyesuaikan diri hidup tertanam di dalam laut yang dangkal.

Keberadaan bunga dan buah lamun adalah faktor utama yang membedakan tumbuhan lamun dengan jenis tumbuhan laut lainnya, seperti rumput laut.

Sekitar 76 persen kawasan padang lamun di Pulau Tunda tergolong sehat dengan komposisi lima jenis lamun.

Sedangkan di kawasan pulau Pamujan Besar, terdapat empat spesies tumbuhan lamun.

2. Hutan mangrove

Hutan mangrove sangat berfungsi sebagai tantai makanan yang kompleks dengan luas kurang lebih 10,76 hektar terdapat 12 jenis mangrove di pulau Tunda.

Hutan mangrove di Pulau Tunda tergolong luas, rapat dan memiliki jenis yang beragam dibandingkan di sisi utara, timur, dan barat dengan substrat dominan lumpur.

Sedangkan di Pulau Pamujan Besar terdapat 6 jenis mangrove dengan luas kurang lebih 10,2 hektar

3. Terumbu karang

Terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif

Berdasarkan Kepmen LH No. 4 tahun 2001 tentang kriteria baku kerusakan terumbu karang serta dengan pendekatan dari Anasilis Coral Survival Infeksi (CSI) yang merujuk dari Hill Wilkinson (2004), kondisi terumbu karang di pulau Tunda dikedalaman kurang lebih 10 hingga 11 meter termasuk ke dalam kategori sedang ke baik

Tutupan karang di Pulau Tunda dan Pamujan Besar ini terbagi ke dalam tiga kelas kelompok.

Pada kedalaman kurang lebih 3 hingga 4 meter, di perairan Pulau Tunda ditemukan jenis karang sehat pada kelompok kategori Coral atau C

Terdapat 75,39 persen pada sisi timur 51,81 persen sisi utara, 37,90 persen pada sisi barat, dan 66,42 persen pada sisi selatan.

Pada kedalaman laut kurang lebih 10 hingga 11 meter, di perairan Pulau Tunda kesehatan karang kategori Coral di sisi timur 58,87 persen, sisi barat 50,67 persen, sisi selatan 49 persen, dan sisi utara tergolong rendah yakni 21,88 persen.

Di Pulau Pamujan Besar, kawasan terumbu karang di sisi utara dan timur tingkat visibilitas cukup rendah yakni antara 0,5 sampai dengan 1 meter.

Kawasan di sisi barat dan selatan, visibilitas antara 1 hingga 2 meter, dimana perairan di kawasan ini tergolong keruh dengan partikel pasir dan liat.

Kondisi ekosistem terumbu karang di sisi barat dan selatan lebih baik, jika dibandingkan dengan sisi utara dan timur.

Hal tersebut karena dipengaruhi oleh partikel suspendik dan sedimentasi yang cukup tinggi.

Sedimentasi yang terjadi pada ekosistem terumbu karang pada ke dua sisi wilayah ini berpengaruh semakin menurunnya kemampuan karang untuk tumbuh dan berkembang.

Hasil analisis persentasi tutupan karang sehat di Pulau Pamujan Besar dihasilkan nilai persentasi tertinggi di bagian barat dengan nilai tutupan sebesar 65,51 persen, sisi utara 32,28 persen, sisi timur 4,77 persen dan sisi selatan 2,20 persen.

Berdasarkan Kepmen LH No. 4 tahun 2001 tentang kriteria baku kerusakan terumbu karang, kondisi terumbu karang di pulau Pamujan Besar termasuk ke dalam kategori buruk ke baik.

Baca Juga: Miliki Banyak Potensi Wisata, Bank Indonesia Banten Dorong Pariwisata di Banten Tumbuh Pesat Seperti Bali

4. Ikan karang

Jenis ikan karang banyak di jumpai di kawasan perairan Pulau Tunda maupun Pulau Pamujan Besar.

Iakn karang dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan fungsinya yaitu:

- Ikan target

Yaitu jenis ikan ekonomis penting dan biasa ditangkap untuk kebutuhan konsumsi.

- Ikan indikator

Yaitu jenis ikan yang memiliki asosiasi yang kuat dengan habitat karang.

- Ikan mayor

Yaitu jenis ikan yang berukuran kecil yakni 5 hingga 25 sentimeter, dengan memiliki karakteristik warna yang beragam dan dikenal sebagai ikan hias.

Kelompok ikan ini pada umumnya ditemukan melimpah dan bersifat teritorial.

Selain itu, keberadaan ikan karang juga turut berkontribusi pada wisata bawah laut.

Aneka warna ikan yang memiliki corak dan warna cemerlang, menjadi daya tarik tersendiri pada wisata selam.

Dari hasil sensus visual ikan karang di perairan Pulau Tunda, pada dua kedalaman yaitu kurang lebih antara 3 hingga 4 meter, serta kurang lebih 10 hingga 11 meter, ditemukan 69 spesies dari 13 famili ikan karang .

Untuk indikator sehatnya karang, pasti mudah ditemukan ikan kaetodutidae disekitarnya, karena ikan ini memakan polip karang sebagai sumber makanan.

Lain halnya di Pulau Pamujan Besar, jenis ikan karang tidak sebanyak yang ada di pulau Tunda.

Di Pulau Pamujan Besar pada kedalaman laut kurang lebih 1 hingga 4 meter ditemukan 38 spesies dari 8 famili ikan karang.

Pengamatan dilakukan pada sisi timur, sisi utara, sisu barat, dan sisi selatan.

5. Komoditas ikan ekonomis penting

Keberadaan ruang dan kondisi terumbu karang di perairan pulau Tunda dan Pamujan Besar sebagai area Nurserygram bagi berbagai jenis ikan.

Di Pulau Tunda sendiri terdapat 2 jenis komoditas spin lobster atau biasa disebut lobster hijau bambu yang termasuk pada kategori ikan konsumsi.dan ikan zoopinelmonispot sweet leaf yang termasuk ke dalam kategori komersil ikan hias.

Lobster hijau bambu hidup di perairan dangkal hingga kedalaman laut 15 meter di daerah terumbu karang

Sedangkan jenis ikan zoopinelmonispot hidup di ekosistem terumbu karang di daerah yang jernih.

Pada perairan Pulau Pamujan Besar, telah ditemukan komoditas ikan hias yang tergolong dalam kelompok klon fish.

Ikan klon fish merupakan jenis ikan karang yang hidup di perairan hangat, yaitu berasosiasi positif dengan terumbu karang

Klon fish hidup dan berkembang biak pada kedalam laut kurang dari 50 meter dengan kondisi air yang jernih.

Ikan hias jenis ini selain memberikan kontribusi bagi devisa negara melalui perdagangan ikan hias juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung.

Karena jenis ikan karang ini juga dikenal sebagai ikan badut ini memiliki corak warna yang cerah.

6. Biota akuatik langka

Di Pulau Tunda juga selain kaya akan kekayaan biota laut juga memiliki biota langka yang jarang dapat dijumpai di pesisir pulau Jawa.

Di bagian selatan Pulau Tunda sekitar jam 16.00-17.00 WIB, sering ditemui sekelompok lumba-lumba jenis indo Pasifik Metonols atau lebih dikenal dengan lumba-lumba hidung botol.

Daerah pantai dengan kedalaman laut mencapai 30 meter dengan kondisi air yang hangat menjadi habitat bagi lumba-lumba jenis hidung botol ini.

Lumba-lumba yang akrab dan dapat berinteraksi dengan manusia ini sering melakukan akrobatik dengan melakukan lompat tinggi, salto berbalik sambil berputar dan sebagainya.

Baca Juga: Ketapanrame Pemenang Desa Wisata Terbaik Tahun 2023 Pada Ajang ADWI

Dimana pemandangan langka seperti ini, tentunya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang dapat melihat atraksi yang dilakukan oleh lumba-lumba di kawasan konservasi pulau Tunda.

Sesuai dengan data kekayaan dari sumber daya perikanan dan kelautan yang dimiliki Pulau Tunda dan Pamujan Besar, maka sudah seharusnya kedua pulau ini mendapatkan jaminan kelestarian ekosistem melalui edukasi pada masyarakat sekitar pulau- pulau tersebut.

Itulah informasi lengkap tentang kawasan konservasi Pulau Tunda dan Pamujan Besar yang berada di Provinsi Banten yang memiliki potensi besar sebagai wisata bahari, namun belum maksimal dalam pengelolaannya, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube R Arief Budikusuma

Tags

Terkini

Terpopuler