Mengupas Keunikan Bendrong Lesung, Tarian Khas Cilegon Banten Untuk Menyambut Musim Panen Raya

17 Januari 2024, 10:44 WIB
Tarian Bendrong Lesung /Dokumen/Disnaker.cilegon.go.id

KABAR BANTENKota Cilegon memiliki tarian khas yang bisa menarik perhatian wisatawan, yakni Bendrong Lesung.

Bendrong Lesung merupakan tarian khas Kota Cilegon Banten untuk menyambut musim panen raya.

Banyak hal menarik seputar Bendrong Lesung sebagai tarian khas Kota Cilegon, beginilah penjabarannya.

Mengutip dari sportourisme.id, Bendrong lesung merupakan budaya yang secara turun temurun terjaga keasriannya di Kota Cilegon.

Tarian ini memiliki makna ekspresi kegembiraan para petani ketika masa panen raya.

Selain itu, Bendrong Lesung merupakan sebuah perwujudan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah panen raya yang telah diberikan kepada para petani.

Nah, para petani di Kota Cilegon ini kerap membuat sebuah pertunjukan ketika mereka akan memasuki masa panen padi.

Alat musik yang digunakan dalam tarian Bendrong Lesung hanyalah lesung dan alu, dimana dua alat tersebut pada dasarnya untuk memisahkan gabah dari beras.

Namun seiring waktu, alat waktu yang mengiring tarian Bendrong Lesung bertambah, seperti kendang, beduk, tampah hingga bakul.

Instrument-instrumen yang mengiringi tarian Bendrong Lesung itu menghasilkan sebuah irama musik yang entik.

Lalu para penarinya kebanyakan kaum perempuan, namun kekinian tarian ini pun dimainkan oleh laki-laki, bahkan campuran.

Rata-rata para penari yang menarikan Bendrong Lesung adalah sebanyak enam orang, mereka semua memegang alu.

Para penari menghentakan alu ke lesung secara bergantian, hentakan-hentakan alu ke lesung itu menghasilkan nada yang unik dan juga entik.

Pada saat menghentakan alu, para pemain bergerak mengelilingi lesung sambil menari, ekspresi mereka pun memperlihatkan keceriaan.

Awalnya mereka berputar secara lambat, lalu seiring waktu tarian mereka semakin cepat.

Lagu-lagu yang mereka nanyikan ketika menari Bendrong Lesung biasnya lagu bajing loncat, mamangguan dan lainnya.

Para penari biasanya berpakaian ala petani jaman dahulu, ada pula yang mengenakan pakaian tradisional Bantan lainnya.  

Dalam perkembangannya, kesenian Bendrong Lesung kini tidak hanya ditampilkan pada saat masa panen saja.

Kesenian ini juga ditampilkan di acara seperti acara peresmian, penyambutan tamu besar, festival budaya dan acara lainnya.

Hal tersebut dilakukan sebagai usaha pelestarian dan juga memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang tradisi dan kesenian yang ada di Banten.***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: sportourisme.id

Tags

Terkini

Terpopuler