Mengenal Tari Cokek, Seni Tari Tradisional yang berasal dari Tangerang Banten

- 9 November 2021, 13:50 WIB
Tari Cokek, tarian tradisional Tangerang Banten.
Tari Cokek, tarian tradisional Tangerang Banten. /Tangkapan layar/riverspace.org

KABAR BANTEN - Tari Cokek merupakan tarian tradisional yang berkembang pada abad ke 19 Masehi di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 

Tari Cokek memiliki pengaruh budaya Cina yang cukup kental ada di daerah Tangerang. Selain itu, terdapat juga perpaduan budaya Betawi.

Penari Tari Cokek mengenakan kebaya yang disebut cokek pada saat pentas.

Baca Juga: Mengenal Pencak Silat Bandrong, Seni Bela Diri Banten yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda

Tarian Cokek hampir mirip dengan Tari Sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah.

Sejarah Tari Cokek berawal dari adanya pentas hiburan yang diadakan oleh orang Tionghoa yang tinggal di Tangerang. 

Dalam pentas Tari Cokek, Tan Sio Kek, yang merupakan salah satu tuan tanah di Tangerang, mempersembahkan tiga orang penari sebagai wujud partisipasinya dalam pesta rakyat sebagai hiburan pada saat itu. 

Pada awalnya, Tan Sio Kek menyisipkan tarian para gadis cantik tersebut sebagai pertunjukan tambahan dalam pesta rakyat.

Namun, berawal dari pertunjukan tambahan itulah, kemudian para penari ini menjadi terkenal dan berdiri sendiri sebagai kelompok penari yang kemudian tariannya dinamakan Tari Cokek. 

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, kata “cokek” diambil dari tuan tanah yang bernama Tan Sio Kek, orang pertama yang mengilhami pertunjukan tarian ini.

Pembukaan pada Tari Cokek ialah wawayangan. Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irama gambang kromong. 

Penari Cokek merentangan tangannya setinggi bahu meningkah gerakan kaki.

Gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan ajakan kepada para penonton untuk ikut bergabung menari. 

Ajakan kepada para penonton dilakukan dengan cara mengalungkan selendang ke leher sambil menariknya maju ke depan.

Ajakan menari itu umumnya ditujukan kepada tamu undangan yang terdiri dari para pemuka masyarakat dan orang kaya setempat.

Proses menari bersama ini dilakukan berdekatan antara penari dengan penonton, tapi tidak saling bersentuhan.

Selain gerakannya yang pelan dan mudah diikuti, tari cokek juga memiliki keistimewaan yang terletak pada busana penarinya. 

Busana yang dipakai para penari Cokek adalah kebaya yang terbuat dari kain sutra, berwarna hijau, merah, kuning, dan ungu. 

Warna kain ini dapat bertambah mencolok ketika terkena pancaran sinar lampu. Kilauan busana ini menambah indahnya nuansa warna pada busana itu. 

Baca Juga: Wow, Ini Sosok Mayang Tari, Jaksa Cantik yang Melakukan Penuntutan Kasus Narkoba Rp13 Miliar Kota Cilegon

Selain keindahan busananya, rambut para penari yang dikepang dan dipasangi sanggul juga menambah kecantikan para penari Cokek.

Tari Cokek biasa dipentaskan pada acara-acara kebudayaan, ataupun hajatan orang-orang Betawi. 

Tari Cokek biasa diadakan oleh oleh warga Cina benteng di Tangerang untuk menyambut tamu, khususnya acara nikahan.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah