"Di sektor medical tourism tiga negeri jiran Singapura, Thailand, dam Malaysia sudah lebih maju, tapi kita unggul di wellness tourism dan health tourism dengan nilai tambah kearifan lokal," ujarnya menambahkan.
Wellness tourism adalah wisata minat khusus untuk menjaga kebugaran.
Mengutip data Global Wellness Institute, Guntur Subagja, menyebut ekonomi global wellness mencapai 4,5 triliun dolar AS.
Sementara pasar wisata kesehatan global, menurut Data Bridge Market Research tahun 2020, akan mencapai 269 miliar dolar AS pada tahun 2027.
"Berkembangnya wisata kesehatan Indonesia akan memberikan dampak ekonomi besar pada sektor lainnya seperti UMKM, transportasi, kuliner, ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan lainnya," ujar Pembina IPI ini.
Guntur menuturkan, potensi lainnya adalah memberikan nilai tambah layanan halal pada wisata kesehatan, yang nilai ekonomi halal global mencapai 3,2 triliun dolar AS.
Baca Juga: Banten Jadi Tuan Rumah HUT ke 51 ASITA, 34 DPD Akan Hadir
Wisata kesehatan halal dapat menjadi kelebihan Indonesia, selain nilai tambah kearifan lokal.
Para narasumber lainnya menyatakan Indonesia siap dalam mengembangkan wisata kesehatan.
Kemampuan dokter dan layanan wisata Indonesia tidak kalah dari negara-negara lain.***