Jika dilihat secara detail terdapat 3 ornamen di tubuh meriam tersebut. Ornamen pertama di bagian mulut meriam, yang kedua di bagian tengah atas dan yang ketiga di bagian belakang, dekat sumbu.
Secara makna, ketiga kalimat dalam ornamen tersebut berbahasa Arab dan mengandung pesan kebaikan tertentu.
Baca Juga: 13 Kebiasaan Buruk yang tak Disukai Orang Lain dan Harus Dihindari
Pemaknaan ornamen ini, berdasarkan penelitian beberapa ahli seperti, L.C. Damais, Claude Guillot, Ludvic Kalus dan tentunya K.C. Crucq, sebagai tokoh yang intens dengan pendalaman meriam tua ini.
Pada motif medalion pertama di bagian depan dekat mulut meriam, terdapat tulisan Arab sebanyak dua baris. Baris atas tertulis aqibah al-khairi sala, di bawahnya tertulis mah al-imani.
Jika kedua tulisan tersebut disambungkan akan terbaca kalimat aqibah al-khairi salamah al-iman yang artinya buah kebaikan adalah keselamatan iman. Kedua tulisan tersebut juga kembali muncul di medalion kedua, bagian tengah atas meriam.
Pada ornamen medalion ketiga di bagian belakang meriam, dekat sumbu, terdapat empat baris tulisan berhuruf Arab.
Pada baris pertama terbaca la fata illa Ali la saifa illa, baris kedua terbaca zu al-faqar isbir ala, baris ketiga terbaca ahwaliha la mauta, dan baris keempat terbaca (illa) bi ajalin.
Jika keempat baris tersebut disambung maka akan terbaca la fata illa Ali la saifa illa zu al-faqar isbir ala ahwaliha la mauta (illa) bi ajalin, yang artinya tidak ada pemuda kecuali Ali, tidak ada pedang kecuali Zulfaqar, sabarlah atas huru-hara (cobaan peperangan), tidak ada kematian kecuali karena ajal.***